Salin Artikel

73 Pasien Positif Omicron Tidak Ada yang Dirawat di DI Yogyakarta

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, pemeriksaan sampel ini berawal dari tes mandiri para wisatawan yang akan pulang ke daerah masing-masing menggunakan PCR. Sedangkan PCR membutuhkan waktu minimal 1 hari pemeriksaan.

"Jadi sekarang di swab nunggu besok (hasilnya), terlanjur pulang. Kebanyakan seperti itu," kata Pembajun.

Dia menambahkan karena para pasien ini terlanjur pulang ke daerah masing-masing, Dinas Kesehatan DIY lalu memberikan peringatan kepada dinas kesehatan setempat bahwa terdapat warganya yang positif Omicron.

"Kita notifikasi ke provinsi yang lain itu yang kita lakukan. Ini juga sebenarnya komitmen kita bahwa ada orang positif di DIY bahwa dia harus mendapatkan perlakuan karantina di asalnya, dengan notifikasi antar-provinsi itu tadi," jelasnya.

Disinggung soal bagaimana bisa seporang pasien pulang sebelum hasil PCR keluar, dia menjelaskan kebanyakan pasien ini melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Bagaimana kalau pakai kendaraan pribadi, susah kan. Sekarang yang mereka pakai bus (wisata) apakah tidur di Yogyakarta kan nggak, kebanyakan begitu teman merasakan batuk terus menunggu. Nggak, mereka langsung pulang," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan virus Corona varian Omicron telah masuk ke DIY. Total sampel yang diperiksa sebanyak 83 dan 73 diantaranya terpapar Omicron.

Sultan menjelaskan sebagian besar yang terpapar Omicron ini merupakan pelaku perjalanan. Mereka yang terpapar sempat berkunjung ke DIY lalu sebelum pulang memeriksakan diri ke rumah sakit atau laboratorium atau klinik.

"Jadi ini kan sudah kita katakan dari 83 wisatawan non Yogyakarta mau pulang, mengambil inisiatif mbayar dewe (membayar sendiri) untuk swab. Lha swabnya mau pulang, kembali ke rumah masing-masing di luar Yogyakarta. Sampelnya kan ditinggal di rumah sakit atau klinik dari peninggalan ini dimasukkan ke lab untuk diperiksa ternyata ada 73 positif Omicron," kata Sultan saat jumpa pers di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (10/2/2022).

Sultan mengakui bahwa untuk mengontrol masyarakat sekarnag ini sudah sulit. Karena sulitnya mengontrol pelaku perjalanan Sultan meminta masyarakat DIY untuk selalu menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas.

"Kita tidak mungkin mengontrol semua pelaku perjalanan baik melalui pesawat, bus, kereta kita sulit. Jadi harapan saya bagaimana tetap bagi masyarakat Yogyakarta melaksanakan prokes pakai masker jaga dirinya sendiir itu jadi sesuatu yang penting," ujar dia.

Sultan menambahkan jika dilakukan pembatasan atau larangan masyarakat luar DIY masuk ke DIY maka akan terjadi gejolak di masyarakat. Sehingga kewaspadaan masyarakat Yogyakarta ditingkatkan.

"Akan terjadi gejolak yang besar kalau dari luar mau masuk kita tekan tidak boleh masuk, kan sudah tidak mungkin lagi. Makanya harapannya yang penting kita harus hati-hati karena Omicorn sudah masuk di Yogyakarta gitu aja," beber Sultan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/10/221439278/73-pasien-positif-omicron-tidak-ada-yang-dirawat-di-di-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke