Salin Artikel

Gubernur Ganjar Sewa Bus untuk Pulangkan Warga Desa Wadas dari Kantor Polisi

Ganjar mengatakan, sebelum pulang, warga sempat berkomunikasi dengan dirinya lewat video call.

Satu di antaranya dengan Nurhadi, warga penolak quarry Wadas yang videonya viral ketika ditangkap polisi.

"Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong, ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.

Dalam obrolan daring itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan warga lainnya. Ia meminta warga yang mengeluh sakit untuk diperiksa ke rumah sakit.

"Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," kata Ganjar.

Obrolan berlanjut hingga warga mengatakan tidak mau diantar dengan mobil polisi. Ganjar kemudian menawarkan diantar dengan bus. Warga ternyata bersedia.

"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. Rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.

Ganjar pun menyewa dua unit bus untuk mengantar warga pulang. Bahkan menjelang pulang, warga diberi bingkisan.

Dikonfirmasi terkait video warga Wadas main biliar di kantor polisi, Ganjar mengaku juga mendapatkan video tersebut. Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik.

"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," katanya.

Selanjutnya Ganjar akan mereview pendekatan kepada warga. Menurutnya, tidak boleh lagi ada tindak kekerasan dalam penyelesaian masalah.

"Yang jelas kita review ulang agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan," katanya.

Ganjar bertemu dengan warga yang pro dan kontra terhadap pengadaan lahan untuk pembangunan Waduk Bener di kawasan tersebut.

"Sesuai janji, hari ini saya ke Wadas. Sempat bertemu dengan warga yang setuju dengan pengadaan lahan," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).

Dalam kesempatan itu, Ganjar tampak berkomunikasi dengan sejumlah warga yang baru saja mengikuti pengukuran tanahnya bersama petugas BPN.

Saat itu, tangan Ganjar juga masih dalam kondisi diperban karena baru mengalami patah tulang.

Ganjar pun berpesan agar warga Desa Wadas tetap rukun meski ada yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Waduk Bener.

"Yang penting rukun ya. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju, tidak apa-apa. Yang penting rukun," ujar Ganjar.

"Kenapa? agar persaudaraanya nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati, saling menghargai. Nanti yang belum setuju, kita ajak ngobrol lagi," tambahnya.

Di sisi lain, Ganjar juga kembali menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi terhadap warga di Desa Wadas.

"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf karena kejadian kemarin," ungkap Ganjar.

"Memang masih ada warga yang tidak setuju dengan pengambilan quarry untuk Bendungan Bener. Nanti kita ajak ngobrol semuanya, bersama Komnas HAM juga ya," jelasnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ganjar Pranowo Sewa Dua Unit Bus Antarkan Warga Desa Wadas Pulang dari Kantor Polisi

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/10/175000578/gubernur-ganjar-sewa-bus-untuk-pulangkan-warga-desa-wadas-dari-kantor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke