Salin Artikel

[POPULER YOGYAKARTA] Ganjar Minta Maaf ke Warga Wadas | 12 Warga Gunungkidul Positif Antraks

1. Ganjar minta maaf ke warga Wadas

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf terkait penangkapan puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, oleh aparat kepolisian, Selasa (8/2/2022).

Ia mengatakan semenjak ada perencanaan pembangunan Bendungan Bener pihaknya mengeklaim telah membuka lebar ruang dialog, khususnya warga yang masih menolak.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," katanya.

"Kami sangat menunggu-nunggu sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," ujar Ganjar.

Kepastian itu didapat setelah Dinas Kesehatan Gunungkidul memeriksakan sampel 26 warga ke Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLivet) Bogor.

Warga yang sampelnya dikirimkan mengalami kulit melepuh, mirip gejala antraks.

"(12 positif), untuk yang lainnya negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi, Rabu (9/2/2022).

Warga yang positif antraks tinggal di Kapanewon Gedangsari dan Kapanewon Ponjong. Dinas Kesehatan Gunungkidul disebut masih terus memantau lokasi munculnya kasus antraks.

Kepala Divisi Penelitian LBH Yogyakarta Era Hareva mengatakan belum bisa memastikan apakah hilangnya akun IG tersebut berkaitan dengan advokasi di Desa Wadas atau karena kesalahan teknis.

"Kami juga belum bisa memastikan itu, apakah itu ada keterhubunganya dengan di Wadas ataupun ada kesalahan-kesalahan teknis lainya, kami belum bisa memastikan itu juga," ujar dia.

4. Pintu KRL Yogya-Solo terbuka sendiri

Salah satu pintu kereta rel listrik (KRL) KA 7100 relasi Solo-Yogyakarta tiba-tiba terbuka di tengah perjalanan, Senin (7/2/2022).

Hal itu diketahui setelah salah satu akun Instagram, @drama.kereta, menceritakan insiden itu ke media sosial.

"KRL Solo-Yogya 6.31 apakah ini merupakan inovasi untuk kereta memiliki sirkulasi udara yang cukup sehingga terhindar dari omicron min?," tulis pemilik akun tersebut.

Sementara itu, Manager Corporate Communications KAI Commuter Adli Hakim segera menyampaikan permintaan maaf atas insiden itu.

"KAI Commuter memohon maaf atas kendala perjalanan yang terjadi pada KA 7101 (Solo Balapan - Yogyakarta) pada Senin (7/2/2022) kemarin," kata Adli dikonfirmasi Kompas.com, Rabu siang.

Adli menjelaskan, telah terjadi kendala teknis di rangkaian kereta tersebut.

Ketua RT 02 Soragan, Dwi Rahmanto menjelaskan, sekitar pukul 08.15 WIB didatangi oleh anggota Polda DIY dan menyampaikan jika di wilayahnya terdapat satu orang terduga teroris.

Dwi mengatakan, sebagai ketua RT tidak terlalu mengenal F. Menurutnya F merupakan warga yang baru pindah ke wilayahnya sekitar 2 tahun.

F juga disebut tidak mengurus masalah kependudukan ke Ketua RT.

Selama ini F tinggal di rumah kontrakan bersama sang ayah, K. Sehari-hari F berjualan roti bakar di Jalan Soragan, Kasihan, Bantul.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Wijaya Kusuma, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/10/055900178/-populer-yogyakarta-ganjar-minta-maaf-ke-warga-wadas-12-warga-gunungkidul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke