Salin Artikel

Tulus Terdiam dan Tak Beranjak dari Makam Anaknya yang Jadi Korban Kecelakaan di Bantul

KOMPAS.com - Arditya Revan Pratama (9) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan bus di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (7/2/2022).

Duka dirasakan oleh ayah Arditya, Tulus Rahmanto (36).

Tulus bahkan sempat tak beranjak dari pusara putranya yang dikebumikan di Makam Gedong, Dukuh Kedungrejo, Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Di pinggir makam Arditya, Tulus tampak terdiam.

Tulus mengatakan, sebelum anaknya berangkat piknik ke Bantul, ia meminta dibelikan jajanan olehnya.

"Kalau malam dia minta dibeliin snack, tapi belum saya belikan, karena anak saya yang kedua belum tidur, terus saya rapat. Pas mau dibeliin, sudah tutup warungnya," ujarnya, Senin (7/2/2022).

Dimakamkan bersama kerabat

Di makam itu, Arditya dikebumikan bersama tiga kerabat dan dua korban jiwa lainnya dalam kecelakaan bus di Bantul.

Kesedihan semakin terasa ketika istri dan anak kedua Tulus yang berusia 3 tahun menyusulnya ke makam.

Saat itu, di samping makam, putra kedua Tulus menangis mencari kakaknya.

"Kakak bobok ya nak, jangan ditanyain ya sudah bobok. Mbah juga sudah bobok," ucap Tulus dan istrinya, Sri Murtini, menenangkan putranya.

Pada akhirnya, Tulus berusaha mengikhlaskan dan memanjatkan doa untuk mendiang putranya dan keluarga.

"Cuma bisa ikhlas dan berdoa, karena keluarga saya hilang (meninggal dunia) totalnya empat itu nenek saya, bapak saya, ibu saya, dan anak saya," ungkapnya.

6 orang dimakamkan dalam satu liang lahad

Camat Polokarto Heri Mulyadi menuturkan, keenam jenazah yang dimakamkan dalam satu liang lahad berasal dari dua keluarga yang berbeda.

"Kesepakatan keluarga (pemakaman dalam satu liang lahad). Enam orang itu dari dua keluarga. Hari ini ada pemakaman, tadi malam sudah berdoa bersama di masing-masing rumah dukuh sejak malam,” terangnya.

Tokoh masyarakat Desa Mranggen, Suraji, menambahkan, para korban kecelakaan dikebumikan dalam satu liang untuk mempermudah proses pemakaman.

"Dalam satu liang lahad untuk mempermudah proses pemakaman. Insya Allah keluarga semua sudah setuju, melihat situasi kodisi semua ini," imbuhnya.

Sebelum dimakamkan, enam korban kecelakaan bus di Bantul ini dishalatkan di Masjid Al Gazali Nurul Falah, Dukuh Kedungrejo.

Prosesi pemakaman berlangsung pada Senin (7/2/2022) sekitar pukul 09.15 WIB.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/07/160400178/tulus-terdiam-dan-tak-beranjak-dari-makam-anaknya-yang-jadi-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke