Salin Artikel

Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 6 Sekolah, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan Sleman

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengatakan, enam sekolah itu terdiri dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).

"Dulu yang pertama di SMP Al Azhar yang boarding," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dikonfirmasi, Jumat (4/02/2022).

Ery menjelaskan, awalnya terdapat seorang siswa boarding yang terkonfirmasi positif Covid-19 di SMP Al Azhar, Mlati, itu. Setelah itu, pemkab melakukan tracing.

Berdasarkan tracing, ditemukan 74 kasus positif Covid-19. Mereka terdiri dari siswa, ustaz, hingga ustazah.

"Saat ini sudah masuk isoter di asrama haji. Saat ini tracing sudah selesai," ucapnya.

Kemudian, ditemukan kasus positif di SMP Negeri 2 Depok, Sleman. Pada 31 Januari 2022, ada satu orang di bagian tata usaha (TU) sekolah yang melakukan pemeriksaan mandiri dan hasilnya positif Covid-19.

"Dilaksanakan tracing baik guru maupun siswa yang kontak erat ada 20 orang. Ditemukan tiga positif untuk guru, termasuk kepala sekolah, siswanya tidak ada (tidak ada yang positif Covid-19)," tuturnya.

Di SD Salman Al Farisi, Mlati, juga ditemukan kasus positif Covid-19. Awalnya ditemukan satu siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian dilakukan tracing kontak erat ditemukan tujuh siswa dan satu orang guru positif Covid-19.

"Ini sudah isolasi mandiri di rumah sudah berjalan sekitar empat hari dan kondisinya baik-baik saja," tegasnya.

Kasus selanjutnya ditemukan di SD Lukmanul Hakim, Ngaglik. Pada 29 Januari 2022, ada satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Tracing pun dilakukan terhadap 49 siswa dan 10 guru yang diduga melakukan kontak erat.

"Didapati kasus delapan siswa positif dan satu guru juga positif. Ini juga sudah isolasi mandiri beberapa hari," ungkapnya.

Lalu, salah satu guru di SMPN 1 Ngaglik dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali dari perjalanan luar kota pada 31 Januari. Setelah dilakukan tracing kepada guru dan siswa, terdapat tiga guru positif Covid-19.

Ketiga guru itu mengajar di kelas berbeda. Petugas lalu melakukan tracing terhadap 200 siswa.

"Hasilnya keluar tadi pagi, dari 200 itu ada empat siswa yang positif," ujarnya.

Terakhir, kasus positif Covid-19 juga ditemukan di SD Negeri Cebongan, Mlati. Terdapt empat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Hari ini tadi kontak erat semua kelas empat sudah di-tracing," jelas Ery.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/05/080949978/kasus-positif-covid-19-ditemukan-di-6-sekolah-ini-penjelasan-dinas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com