Salin Artikel

Direlokasi ke Teras Malioboro, Sanidi Bisa Bebas Buka sampai Malam dan Tambah Menu

Kamis (3/2/2022) sejak pagi Malioboro sudah sepi dari PKL. Pagi hari biasanya sudah digunakan untuk mengeluarkan gerobak dan menata barang dagangan. Tetapi, pagi ini gerobak PKL hanya tergeletak di pinggir Jalan Malioboro tanpa dijaga empunya.

Sanidi (45), warga Yogyakarta sehari-hari berjualan soto di kawasan Jalan Malioboro, kali ini berjualan di lokasi baru. Sanidi merupakan salah satu PKL Malioboro yang direlokasi ke Teras Malioboro Satu.

Ia nampak sibuk meracik soto di beberapa mangkuk yang sudah ia siapkan bersama dengan satu orang pegawainya yang membantu menyiapkan isian soto.

Hari ini (Kamis), hari pertama Sanido berjualan di Teras Malioboro 1. Kurang lebih pukul 09.00 dia sudah menjual 20 mangkuk soto.

Satu mangkuk ia jual seharga Rp 10.000 untuk soto ayam. Selain menjual soto dia juga menjual makanan pendamping seperti sate jeroan atau uritan, dan juga keripik tempe.

Meninggalkan Jalan Malioboro yang sudah menjadi ladang rezeki baginya selama sekitar 20 tahun untuk pindah ke lokasi baru berat baginya. Ia tak bisa menolak dan hanya bisa pasrah.

"Baru mulai buka pasca pindahan, tadi laku 20-an. Suasana bagus tapi nggak tahu nantinya. Dari segi fasilitas komplet semua gerobak juga bagus," kata dia ditemui di Teras Malioboro Satu.

"Saat pindah ya yang penting laku. Kalau nggak laku ya saya sama temen-temen pindah lagi ke tempat lama," kata dia.

Sebelum direlokasi, ia buka dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Karena harus bergantian dengan pedagang lesehan, sedangkan setelah direlokasi dia bisa membuka lapaknya hingga malam hari karena sudah tidak bergantian lagi dengan pedagang lesehan.

Dengan bebasnya jam buka sampai malam hari ia berencana menambah menu saat malam hari, yakni Bakmi Jawa.

"Pengennya buka Bakmi Jawa pas malam hari. Jadi pagi jualan Soto, malam Bakmi Jawa," jelasnya.

Pedagang aksesoris Abdul Anton juga baru memulai membuka lapaknya di Teras Malioboro 1. Dia mulai pagi menata gelang, gantungan kunci di lapak yang sudah disediakan.

"Kemarin belum buka, Alhamdulillah lapak yang diterima bagus. Kemarin kayanya sudah mulai masuk (pengunjung) karena sekarang baru buka," kata dia.

Walaupun kondisi lapak lebih kecil dirinya tidak kesulitan dalam memajang dagangan miliknya. Sebelum pindah dia mendapatkan kurang lebih satu meter tetapi sekarang lapak yang diterima tidak sampai 1 meter.

Kurang lebih 30 tahun ia berjualan di Malioboro. Saat pindah, ia tidak bisa menolak karena saat berada di Malioboro dia menandatangani perjanjian bahwa dirinya bersedia jika dilakukan relokasi.

"Kan ada perjanjian juga, kalau dipindah tidak bisa menuntut apa-apa. Kalau sekarang mendapatkan tempat ya enak sekarang," ujar dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/02/04/095602678/direlokasi-ke-teras-malioboro-sanidi-bisa-bebas-buka-sampai-malam-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke