Salin Artikel

Kebakaran Padam Setelah 2 Jam, Pabrik Rambut Palsu Kulon Progo Rugi Rp 400 Juta

Bangunan itu berisi dua genset, panel listrik dan penumpukan barang bekas berbahan kertas dan plastik.

Kebakaran mengakibatkan SCI menderita kerugian lebih dari Rp 400 juta.

“Kerusakan utama adalah dua genset, panel listrik, dan bangunan. Bangunan sekitar Rp 100 juta dan (dua) genset kemungkinan 300 juta,” kata Supervisor HRD SCI, Ana Rismiyatun di ruang kerjanya, Selasa (25/1/2022).

Awal kebakaran terjadi diperkirakan antara pukul 11.00 - 12.00 WIB.

Ana mengetahui kebakaran saat jam istirahat, yakni lebih dari pukul 12.00, jam istirahat sekaligus waktu untuk makan bersama seluruh karyawan.

Ketika itu para teknisi tengah berjibaku memadamkan api memakai pemadam api ringan.

Gedung dengan atap baja ringan ini berisi dua genset kapasitas 200 KVA dan 350 KVA, beserta solarnya.

Gedung ini sekaligus tempat masuknya jaringan PLN, kemudian listrik didistribusi ke dalam pabrik lewat panel listrik.

Ana mengungkapkan, para teknisi telah berupaya memadamkan api tapi belum berhasil.

“Saya menelepon pemadam kebakaran karena api belum bisa dikondisikan,” kata Ana.

Bangunan ini jadi satu dengan bangunan sebelahnya yang berisi tumpukan kertas dan jeriken.

Tujuh mobil pemadam kebakaran dan dua watercanon milik Polri gilir berganti datang untuk memadamkan api, termasuk mobil pemadam dari kota Yogyakarta hingga Purworejo, Jawa Tengah.

Tim pemadam baru bisa mengendalikan api setelah lebih dari dua jam.

"Sekarang sedang dalam pendinginan," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini saat meninjau lokasi kebakaran.

Kerugian lebih besar dari yang diperkirakan

Kerugian materiil bisa lebih besar dari yang dikira. Selain kerusakan pada genset, panel listrik dan bangunan, diperkirakan masih ada kerusakan lain, termasuk peralatan teknisi.

Kebakaran juga mengakibatkan usaha SCI rugi pada hari itu. Pasalnya, SCI terpaksa menghentikan produksi setengah hari.

Sebanyak 1.800 buruh yang tengah bekerja langsung dipulangkan.

SCI mampu memproduksi sekitar 70.000 rambut palsu dalam satu bulan.

Karena peristiwa hari ini, perusahaan yang berdiri sejak 2008 tersebut memproduksi separuh kapasitas produksi harian.

“Sehari ini kami mengalami kerugian setengah hari,” kata Ana.

SCI sebenarnya  mengandalkan listrik dari PLN untuk produksi. SCI tetap beroperasi pascakebakaran.

Karenanya, perusahaan ini mendatangkan genset sewa malam ini dengan harapan bisa beroperasi normal esok hari.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/25/161324078/kebakaran-padam-setelah-2-jam-pabrik-rambut-palsu-kulon-progo-rugi-rp-400

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com