Salin Artikel

5 Oleh-oleh Cokelat Hits Khas Yogyakarta agar Tak Melulu Bawa Pulang Bakpia

KOMPAS.com - Tak banyak wisatawan yang tahu jika ada oleh-oleh Jogja selain bakpia.

Yogyakarta ternyata juga punya sederet oleh-oleh hits yang cocok untuk pecinta cokelat.

Coklat asli Yogyakarta ini berbeda dengan coklat yang ada di pasaran karena dibuat langsung menggunakan coklat terbaik dengan citarasa yang tidak kalah dengan cokelat dari luar negeri.

Berikut adalah enam oleh-oleh jogja kekinian berupa cokelat yang bisa dibawa pulang wisatawan.

Cokelat Monggo menjadi coklat paling terkenal di antara oleh-oleh cokelat khas jogja lainnya.

Citarasa Cokelat Monggo dihasilkan dari tangan dingin ahli cokelat pertama di Yogyakarta yang berasal dari Belgia.

Cokelat ini bisa dengan mudah ditemui di berbagai toko oleh-oleh, termasuk di kawasan Malioboro.

Namun jika sempat, disarankan untuk membeli langsung di pabriknya sembari melihat proses pembuatannya yang terletak di Kotagede.

Atau bisa juga mengunjungi Museum Cokelat Monggo di daerah Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Harga Cokelat Monggo pun bervariasi mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 250.000 tergantung jenis dan kemasan.

Cokelat Joyo juga merupakan merk cokelat khas yang diproduksi di Yogyakarta.

Selain rasanya yang enak, desain kemasan Cokelat Joyo juga menunjukkan ciri khas ikon Yogyakarta sehingga menarik untuk dijadikan buah tangan.

Selain cokelat asli, ada juga variasi coklat kopi atau COPI, dan Cokelat Meletus yang menarik untuk dicoba.

Harga Cokelat Joyo juga tidak mahal mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 50.000 saja tergantung berat dan variasi rasanya.

Trufflelogy adalah oleh-oleh Jogja kekinian berupa olahan coklat yang anti mainstream.

Dikemas dalam kotak aesthetic, isinya berupa cokelat truffle berbagai rasa seperti yang tengah jadi trend belakangan ini.

Variasi rasanya pun tak sebatas dark chocolate atau milk chocolate saja, namun ada juga varian rum, matcha, mint dan salt caramel.

Harga per kotak mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 60.000 tergantung variasi rasa.

Memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Kotagede, ada oleh-oleh jogja hits yang bisa dibeli yaitu Cokelat nDalem.

Coklat yang memilih sebutan sebagai tanda hati Jogja ini menawarkan banyak varian rasa, dari yang biasa ditemukan hingga yang unik.

Variasi cokelat unik dari Cokelat nDalem antara lain cokelat pedas, Cokelat BoenBeans yang memadukan cokelat dengan berbagai varian biji kopi, serta OUI Chocolate yang menggunakan rasa yoghurt.

Cokelat nDalem memiliki harga mulai dari Rp15.000 hingga Rp 60.000 tergantung rasa dan kemasan.

Chocodot menjadi salah satu oleh-oleh Jogja selain bakpia yang kerap ditemui di toko-toko.

Cokelat ini terlihat mencolok karena kata-kata pada bungkusnya yang sangat menarik.

Sebut saja varian Cokelat Tolak Miskin, Cokelat Tahan Baper, Cokelat Anti Galau, hingga Cokelat Gawat Darurat bisa dipilih sesuai suasana hati.

Tak hanya kemasan unik, ada pula kemasan Chocodot Van Java bergambar wayang klasik dan variasi rasa Chocodot Greentea.

Harga Cokelat Chocodot mulai dari Rp 10.000 untuk kemasan satuan hingga Rp 120.000 untuk kemasan seri.

Sumber:
chocolatemonggo.com 
cokelatndalem.com 
instagram.com @cokelat_joyo 
instagram.com @/trufflelogy 
instagram.com @chocodot.official 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/25/070300178/5-oleh-oleh-cokelat-hits-khas-yogyakarta-agar-tak-melulu-bawa-pulang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com