Salin Artikel

Relokasi dari Jalan Malioboro Jadi Pro Kontra di Kalangan PKL

Sebagian dari mereka merasa keberatan jika dilakukan relokasi, tetapi sebagian lainnya setuju untuk dilakukan relokasi.

Salah satu PKL yang menyetujui rencana relokasi Ketua Pedagang Kaki Lima Malioboro Ahmad Yani (Pelmani) Slamet Santoso.

Dia tidak menolak relokasi karena selama ini para PKL yang berada di sisi barat atau depan toko merupakan lahan yang bukan milik PKL.

"Rencana relokasi Malioboro, setuju apalagi tidak punya alasan untuk menolak, setuju untuk relokasi. Alasannya kita menempati lahan yang salah bukan hak milik PKL," kata dia saat ditemui di Malioboro, Rabu (19/1/2022).

Slamet bersama PKL lainnya tidak ketakutan kehilangan omzet atau pelanggan. Menurut dia, omzet didapat bukan dari lorong Malioboro saja.

Terkait adanya PKL yang menolak relokasi menurut Slamet adalah hal biasa .

"PKL menolak itu hak masing masing, pada dasarnya PKL Pelmani sudah setuju, hanya kelompok kecil yang menolak yang kurang paham," katanya.

Anggotanya yang sebanyak 444 orang sekarang menempati Jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani, Kota Yogyakarta.

Sekarang 99 persen dari anggota organisasi itu diklaim sudah setuju dengan rencana relokasi.

"Hanya dua orang yang meminta ditunda hingga libur Idul Fitri," katanya.

Namun, Slamet menekankan bahwa relokasi ini jangan sampai muncul istilah memindah ikan ke akuarium kering yang tak ada airnya, sehingga dibutuhkan sosialiasi ke masyarakat jika PKL sudah menempati tempat yang baru.

"Sehingga wisatawan tahu dan kenal tempat baru yang kami tempati," katanya.


Dia menambahkan relokasi dimulai pada akhir Januari dengan rincian tanggal 22 Januari melakukan administrasi.

Lalu dilanjutkan pada tanggal 26 Januari wilujengan (syukuran) di eks gedung bioskop Indra.

Lanjut dia, relokasi PKL Malioboro ini masih di lingkungan Malioboro hanya saja lokasinya tersentralisasi di bekas Gedung Bioskop Indra dan eks Gedung Dinas Pariwisata DIY.

"Mekanisme juga terbuka, semua bus wisatawan parkir di Ngabean lalu ada shuttle hingga eks Indra, dari semua kunjungan wistawan masuk ke Indra," ujarnya.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan relokasi dilakukan.

Karena, sebelum relokasi ini Pemkot Yogyakarta akan melakukan pengecekan terlebih dahulu kedua lokasi tersebut.

"Kita harus cek shelternya dulu, baru kita mulai tata ada yang kurang atau tidak," katanya.

Heroe memastikan pembeli oleh-oleh di Malioboro akan tetap ada, dan tidak ada perubahan untuk orang membeli oleh-oleh di Malioboro.

"Malah pedagang Malioboro kita muliakan, para pedagang yang tidak resmi nanti menjadi resmi," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/24/061000578/relokasi-dari-jalan-malioboro-jadi-pro-kontra-di-kalangan-pkl

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke