Salin Artikel

Sekolah di Sleman Mulai PTM 100 Persen, Ada Swab Test Acak

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman memastikan melakukan pengawasan setiap hari termasuk membuat program untuk test swab acak di sekolah.

Sebelum digelar PTM secara penuh, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman terlebih dahulu telah melakukan swab test PCR secara acak di sekolah yang berada di zona merah.

"Nah kita buka 100 persen ini pun kemarin minggu kemarin itu kita juga memastikan kita mengadakan PCR di beberapa SD dan SMP yang berada di kalurahan zona merah. Keluarnya hasilnya semua negatif," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dihubungi, Senin (17/01/2022).

Ery menyampaikan meski pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sleman sudah 100 persen, tapi jam belajar di sekolah masih dibatasi.

Para siswa juga diwajibkan untuk langsung pulang setelah mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Jadi anak SD SMP kan antar jemput nanti begitu anak penjemputnya datang baru boleh pulang, sebelum penjemputnya pulang tidak diizinkan," tegasnya.

Menurut Ery, hal yang terpenting dalam pelaksanaan PTM secara penuh adalah kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dari pemantauan, sampai dengan saat ini sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman telah melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.

"Jadi kaitannya dengan itu penegakan dengan prokes itu sudah kita tekankan sekarang yang penting itu prokes dan prokes," ungkapnya.

Pengawasan dan pemantauan protokol kesehatan di sekolah dilakukan setiap hari.

Tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sleman, pemantuan juga dilakukan oleh Satgas Covid-19 di kecamatan-kecamatan.

"Pemantauan Disdik itu kan semua pengawas turun memantau terus setiap hari. Kemudian Kapanewon (Kecamatan) juga iya, kami sudah menyurati Kapanewon, kelurahan juga iya. Jadi kelurahan itu ikut memantau Kapanewon juga ikut memantau," tandasnya.

Selain pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan, tidak menutup kemungkinan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman akan kembali melakukan swab test acak di sekolah-sekolah.

"Nah kalau itu nanti untuk pengecekan akan kita programkan sambil menyelesaikan vaksin itu. Karena kan harus berbagi tugas ini dari tenaga medis ini," tuturnya.


Guru yang belum divaksin mengajar secara online

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengatakan vaksinasi untuk guru sudah hampir 100 persen.

Hanya ada beberapa guru yang belum vaksin karena tidak lolos dalam proses skrining.

"Sudah hampir 100 persen, masih ada mungkin satu, dua (guru) di sekolah tapi jarang, itu masih komorbid sudah kita push yang komorbid silakan ke rumah sakit nanti vaksinnya pendampingan dokter begitu," ucapnya.

Guru yang belum vaksin, lanjut Ery, untuk sementara diminta tidak mengajar secara langsung di sekolah. Mereka mengajar secara online.

"Hanya sedikit sekali (guru yang belum divaksin). Yang belum sementara tidak boleh mengajar tatap muka, harus online dulu menunggu divaksin," tegasnya.

Sedangkan capaian vaksinasi untuk anak usia diatas 12 tahun di Kabupaten Sleman menurut Ery sudah 99 persen.

"Kalau SMP untuk anak usia di atas 12 tahun itu kita sudah 99 persen sudah hampir semua. Kalau anak usia 6-11 tahun ini sudah sekitar mungkin mencapai hampir 60an persen," ungkapnya.

Ery menegaskan tidak ada penolakan untuk program vaksinasi anak. Beberapa siswa yang belum tervaksin karena sedang sakit.

"Sampai sekarang tidak ada penolakan, kalau ada anak-anak yang gagal vaksin itu memang karena anak-anak itu baru sakit kemarin itu. Tapi kalau orang tua antusias tidak ada penolakan ini, belum ada laporan penolakan," urainya.

Vaksinasi untuk anak usia usia SD sampai saat ini masih terus dilaksanakan. Ditargetkan vaksinasi untuk usia SD selesai pada akhir Januari 2022.

"Kemudian kalau yang anak usia SD ini kan berjalan terus. Kita target akhir Januari baru selesai, karena jumlah anak-anak 6-11 tahun itu Sleman paling banyak ada 95 ribu," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/18/052236278/sekolah-di-sleman-mulai-ptm-100-persen-ada-swab-test-acak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke