Salin Artikel

Tabrak Polisi hingga Korban Luka Parah, Pelajar Ini Tak Ditahan, Begini Alasannya

KOMPAS.com - Briptu Rio Pramudinto Utoyo, seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), mengalami luka parah akibat ditabrak pemotor.

Kejadian itu berlangsung saat Rio bertugas merazia kendaraan berknalpot brong di ruas jalan Wonogiri-Pracimantoro, Selasa (11/1/2022).

Rio ditabrak oleh pelajar berinisial F (16) asal Kabupaten Sukoharjo, Jateng, yang mencoba menghindari razia.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Wonogiri AKP Marwanto mengatakan, usai kecelakaan itu, polisi mengamankan pengendara maupun pembonceng sepeda motor yang menabrak Briptu Rio.

Meski diamankan, pelaku tidak ditahan. Ini karena pelaku masih di bawah umur.

Marwanto menuturkan, pelaku pun akhirnya dikembalikan kepada orangtuanya.

Saat ini, terang Marwanto, kasus kecelakaan tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Marwanto menjelaskan, usai kejadian itu, Briptu Rio segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri.

Beberapa saat setelahnya, Rio dirujuk ke RS Indriyati Solobaru, Sukoharjo, untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Marwanto menyebutkan, luka yang diderita Briptu Rio parah.

"Korban mengalami patah tulang pada bahu kanan, retak pada tulang kepala, pendarahan dan fraktur tulang klaficula kanan. Korban sempat dirawat di RSUD Soediran Mangun Sumarso kemudian dirujuk ke RSU Indriyati," ujarnya, Senin (17/1/2022).

Ia menyampaikan, kondisi Briptu Rio saat ini mulai membaik. Marwanto berharap, setelah Rio dirawat beberapa hari, ia bisa segera sembuh.

Kronologi kejadian

Peristiwa ini bermula ketika beberapa anggota Polres Wonogiri menggelar operasi kasat mata.

Operasi tersebut menyasar kendaraan yang memakai knalpot brong atau knalpot tidak standar.

Marwanto menerangkan, kendaraan berknalpot brong dirazia karena keberadaannya mengganggu dan meresahkan pengguna jalan.

Adapun operasi kendaraan berknalpot brong ini dilakukan karena adanya perintah dari Kapolda Jateng, Dirlantas Polda Jateng, dan Kapolres Wonogiri.

Saat operasi berlangsung, anggota kepolisian melihat F mengendarai sepeda motor berknalpot brong.

Kala itu, F memboncengkan saudaranya berinisial W (23) untuk berjalan-jalan menuju Pracimantoro.

"Tahu ada sepeda motor berknalpot brong, tiga anggota kami berusaha menghentikannya. Namun, pengemudi sepeda motor itu terus nekat melaju hingga akhirnya menabrak anggota kami bernama Briptu Rio hingga anggota kami terlempar beberapa meter ke samping," paparnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Wonogiri, Mukhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/17/193954178/tabrak-polisi-hingga-korban-luka-parah-pelajar-ini-tak-ditahan-begini

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com