Salin Artikel

Angka 1 sampai 100 dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Kromo serta Filosofinya

KOMPAS.com - Bahasa Jawa dikenal dengan perbedaan penyebutan sesuai tingkatan seperti bahasa kromo inggil, bahasa kromo ngoko dan bahasa ngoko.

Hal ini juga berlaku dalam penyebutan angka dalam Bahasa Jawa yang juga mengikuti tingkatan tersebut.

Menerjemahkan angka dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jawa ternyata tidak semudah kelihatannya.

Angka 1 sampai 100 dalam Bahasa Jawa

Berikut adalah urutan angka dalam Bahasa Jawa ngoko dan kromo dari 1 hingga 100.

Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Ngoko Bahasa Jawa Kromo
Satu Siji Setunggal
Dua Loro Kalih
Tiga Telu Tiga
Empat Papat Sekawan
Lima Lima Gangsal
Enam Enem Enem
Tujuh Pitu Pitu
Delapan Wolu Wolu
Sembilan Sanga Sanga
Sepuluh Sepuluh Sedasa
Sebelas Sewelas Sewelas
Dua belas Rolas Kalih welas
Tiga belas Telulas Tiga welas
Empat belas Patbelas Sekawan welas
Lima belas Limalas Gangsal welas
Enam belas Nembelas Enem welas
Tujuh belas Pitulas Pitulas
Delapan belas Wolulas Wolulas
Sembilan belas Sangalas Sangalas
Dua puluh  Rong puluh Kalih dasa
Dua puluh satu Selikur Selikur
Dua puluh dua Rolikur Kalih likur
Dua puluh tiga Telulikur Tigang likur
Dua puluh empat Patlikur Sekawan likur
Dua puluh lima Selawe Selangkung
Dua puluh enam Nemlikur Nemlikur
Dua puluh tujuh Pitulikur Pitulikur
Dua puluh delapan Wolulikur Wolulikur
Dua puluh sembilan Sanga likur Sangalikur
Tiga puluh Telung puluh Tigang dasa
Tiga puluh satu Telung puluh siji Tigang dasa setunggal
Tiga puluh dua Telung puluh loro Tigang dasa kalih
Tiga puluh tiga Telung puluh telu Tigang dasa tiga
Tiga puluh empat Telung puluh papat Tigang dasa sekawan
Tiga puluh lima Telung puluh lima Tigang dasa gangsal
Tiga puluh enam Telung puluh enem Tigang dasa enem
Tiga puluh tujuh Telung puluh pitu Tigang dasa pitu
Tiga puluh delapan Telung puluh wolu Tigang dasa wolu

Tiga puluh sembilan

Telung puluh sanga Tigang dasa sanga
Empat puluh  Patang puluh Sekawan dasa
Empat puluh satu Patang puluh siji Sekawan dasa setunggal
Empat puluh dua Patang puluh loro Sekawan dasa kalih
Empat puluh tiga Patang puluh telu Sekawan dasa tiga
Empat puluh empat Patang puluh papat Sekawan dasa sekawan
Empat puluh lima Patang puluh lima Sekawan dasa gangsal
Empat puluh enam Patang puluh enem Sekawan dasa enem
Empat puluh tujuh Patang puluh pitu Sekawan dasa pitu
Empat puluh delapan Patang puluh wolu Sekawan dasa wolu
Empat puluh sembilan Patang puluh sanga Sekawan dasa sanga
Lima puluh Seket Seket
Lima puluh satu Seket siji  Seket setunggal
Lima puluh dua Seket loro Seket kalih
Lima puluh tiga Seket telu Seket tiga
Lima puluh empat Seket papat Seket sekawan
Lima puluh lima Seket lima Seket gangsal
Lima puluh enam Seket enem Seket enem
Lima puluh tujuh Seket pitu Seket pitu
Lima puluh delapan Seket wolu Seket wolu
Lima puluh sembilan Seket sanga Seket sanga
Enam puluh satu Sewidak Sewidak
Enam puluh dua Sewidak siji Sewidak setunggal
Enam puluh tiga Sewidak loro Sewidak kalih
Enam puluh empat Sewidak telu Sewidak tiga
Enam puluh lima Sewidak papat Sewidak sekawan
Enam puluh enam Sewidak lima Sewidak gangsal
Enam puluh tujuh Sewidak enem Sewidak enem
Enam puluh delapan Sewidak pitu Sewidak pitu
Enam puluh sembilan Sewidak wolu Sewidak wolu
Enam puluh sepuluh Sewidak sanga Sewidak sanga
Tujuh puluh  Pitung puluh Pitung dasa
Tujuh puluh satu

Pitung puluh siji 

Pitung dasa setunggal
Tujuh puluh dua Pitung puluh loro Pitung dasa kalih
Tujuh puluh tiga Pitung puluh telu Pitung dasa tiga
Tujuh puluh empat Pitung puluh papat Pitung dasa sekawan
Tujuh puluh lima Pitung puluh lima Pitung dasa gangsal
Tujuh puluh enam Pitung puluh enem Pitung dasa enem
Tujuh puluh tujuh Pitung puluh pitu Pitung dasa pitu
Tujuh puluh delapan Pitung puluh wolu Pitung dasa wolu
Tujuh puluh sembilan Pitung puluh sanga Pitung dasa sanga
Delapan puluh Wolung puluh Wolung dasa
Delapan puluh satu Wolung puluh siji Wolung dasa setunggal
Delapan puluh dua Wolung puluh loro Wolung dasa kalih
Delapan puluh tiga Wolung puluh telu Wolung dasa tiga
Delapan puluh empat Wolung puluh papat Wolung dasa sekawan
Delapan puluh lima Wolung puluh lima Wolung dasa gangsal
Delapan puluh enam Wolung puluh enem Wolung dasa enem
Delapan puluh tujuh Wolung puluh pitu Wolung dasa pitu
Delapan puluh delapan Wolung puluh wolu Wolung dasa wolu
Delapan puluh sembilan Wolung puluh sanga Wolung dasa sanga
Sembilan puluh Sangang puluh Sangang dasa
Sembilan puluh satu Sangang puluh siji Sangang dasa setunggal
Sembilan puluh dua Sangang puluh loro Sangang dasa kalih
Sembilan puluh tiga Sangang puluh telu Sangang dasa tiga
Sembilan puluh empat Sangang puluh papat Sangang dasa sekawan
Sembilan puluh lima Sangang puluh lima Sangang dasa gangsal
Sembilan puluh enam Sangang puluh enem Sangang dasa enem
Sembilan puluh tujuh Sangang puluh pitu Sangang dasa pitu
Sembilan puluh delapan Sangang puluh wolu Sangang dasa wolu
Sembilan puluh sembilan Sangang puluh sanga Sangang dasa sanga
 Seratus Satus Setunggal atus


Filosofi pada penyebutan angka dalam Bahasa Jawa

Salah satu keunikan angka dalam Bahasa Jawa ada pada penyebutan angka selikur, selawe, seket, dan sewidak.

Melansir dari Tribun Solo, filosofi di balik penyebutan ini terkait dengan perhitungan umur atau menjelaskan tentang perjalanan hidup manusia.

Penyebutan dengan kata likur pada angka 21 hingga 29 diyakini berasal dari istilah “lingguh kursi".

Likur bermakna bahwa pada usia ini seseorang seharusnya sudah duduk di kursi profesi dan tekun bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Kemudian khusus angka 25 disebut dengan selawe dari istilah “seneng-senenge lanang lan wedok”.

Selawe bermakna bahwa pada usia ini seseorang biasanya tengah berada di puncak asmara yang terkait dengan dimulainya rencana untuk menikah.

Ada pula sebutan seket untuk angka 50 hingga 59 yang berasal dari istilah “seneng kethunan”.

Seket bermakna bahwa pada usia ini seseorang akan senang menggunakan penutup kepala (kethu) sebagai gambaran suka beribadah dan dekat kepada Yang Maha Kuasa.

Terakhir adalah penyebutan sewidak untuk angka 60 hingga 69 yang berasal dari istilah “sejatine wis wayahe tindak”.

Ini mengingatkan bahwa angka harapan hidup seseorang berada pada batas usianya yaitu 60 tahun sehingga perlu lebih mengingat batas usianya.

Meski belum ditemukan literatur resmi yang bisa dirujuk terkait kebenarannya, namun arti penyebutan ini sudah menyebar dari mulut ke mulut dan dijadikan pedoman hidup.

Sumber:
kemdikbud.go.id 
solo.tribunnews.com 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/17/164809778/angka-1-sampai-100-dalam-bahasa-jawa-ngoko-dan-kromo-serta-filosofinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke