Salin Artikel

Pemkot Yogyakarta Targetkan Belajar Tatap Muka 100 Persen 15 Januari

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Asrori menyampaikan, pada 3 Januari lalu Pemkot Kota Gudeg tidak secara langsung memberlakukan PTM 100 persen.

Tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan kapasitas 66 persen atau 2/3 dari kapasitas normal.

Pemkot Yogyakarta selama melakukan uji coba ini menerjunkan tim khusus ke sekolah-sekolah yang bertugas untuk melakukan monitoring, soal penerapan protokol kesehatan selama pembelajaran berlangsung hingga saat peserta didik pulang.

"Terus kita evaluasi satu minggu, jika berjalan dengan baik selama 2 minggu akan lakukan pembelajaran 100 persen, tetapi tentu saja juga melihat perkembangan kondisi covid-19," katanya saat ditemui di MTSN 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022).

"Kita dua pekan, mulai dari tanggal 3 berarti setelah tanggal 15 seperti apa. Kita sudah menerapkan 100 persen PTM," imbuh Budi.

Sekolah dibebaskan melakukan berbagai variasi dalam melakukan PTM, tetapi maksimal PTM sekarang ini selama 6 jam.

"Kalau SD ada dua kelas yang nggak masuk kalau SMP satu kelas nggak masuk gantian, iya ada shifting. Kita minimalkan Pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya.

Budi menambahkan persyaratan sekolah menggelar PTM 100 persen adalah 80 persen guru sudah mendapatkan vaksin Covid-19 secara lengkap.

Sementara itu Kepala Sekolah MTS Negeri 1 Yogyakarta Muhammad Iriyadi menjelaskan pihaknya saat ini belum bisa membuka PTM 100 persen.

"Kita masuk serentak tapi belum bisa 100 persen, beegantian. Hari ini kita masukkan untuk evaluasi," kata dia.untuk pecahkan masalah," katanya.

"Kita kedepankan protokol kesehatan, sarana dan prasarana kita sudah siapkan cuci tangan, hand sanitizer, cek suhu," ucapnya.

Untuk menghindari kerumunan saat pulang sekolah MTSN 1 Yogyakarta menerapkan jeda waktu kepulangan, penjemputan hanya di luar Madrasah tepatnya di lapangan.

"Tim gugus tugas Madrasah nanti yang mengkondisikan anak-anak dan mendampingi kalau ada kerumunan ditegur, anak-anak masuk waarungpun tidak diperbolehkan," kata dia.

Tim gugus tugas juga memiliki tugas melakukan pengawasan di kelas-kelas saat jam istirahat. Untuk memastikan peserta didik menggunakan masker secara benar, sering cuci tangan, dan juga keluar kelas hanya saat waktu pulang.

"Jam istirahat anak-anak hanya di kelas, diharapkan bawa bekal dari rumah," katanya.

Sementara itu, salah satu murid MTS N 1 Yogyakarta Valent mengaku sangat senang saat PTM mulai diterapkan menurut dia saat melakukan PTM pelajaran yanh didapat lebih mudah untuk dipahami.

"Kan hampir dua tahun online, saat ketemu ini jadi lebih mudah pahamnya,"katanya.

Ia juga mengatakan saat PJJ dia sering mengalami kendala teknis terutama kuota internet sering habis saat PJJ berlangsung.

"Siang kan sekolah online pakai zoom, nanti sore atau malam biasanya lanjut lagi. Saat malam hari itu kuota sering habis," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/06/150254378/pemkot-yogyakarta-targetkan-belajar-tatap-muka-100-persen-15-januari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke