Salin Artikel

Ada Patung Naga di Bandara YIA, Ini Makna Filosofinya

Sempat menjadi sorotan publik, patung naga ini rupanya memiliki makna tersendiri sehingga dipasang di Bandara YIA untuk menyambut para penumpang yang baru saja mendarat.

Patung Naga Jalur Sutera

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari akun Instagram resmi Bandara YIA (@bandarayogyakarta), patung naga tersebut bernama Patung Naga Jalur Sutera yang terletak di area kedatangan tepatnya di Lawang Papat.

Patung naga itu merupakan karya seniman asal Bantul, Yogyakarta bernama Tri Suharyanto. Instalasi seni patung naga ini memiliki panjang 7 meter dan lebar serta tinggi 4 meter.

Dibuat pada tahun 2017, patung naga ini pernah ditampilkan dalam pameran tunggal Tri Suharyanto di Taman Budaya Yogyakarta dengan inisiator sekaligus kurator Garin Nugroho.

Patung Naga Jalur Sutera yang terbuat dari daur ulang sampah logam yaitu besi galnavis ini melambangkan kekuatan jelajah maritim Bangsa Timur yang dikenal luas dan tersebar di seluruh dunia.

Pemasangan instalasi seni ini juga memiliki arti tersendiri. Disebutkan, Patung Naga Jalur Sutera menjadi simbol optimisme Bandara YIA dalam menghadapi tahun 2022.

Selain itu, setiap bagian dalam tubuh naga pada patung ini juga memiliki makna tersendiri. 

Cakar Naga misalnya. Bagian ini yang dalam patung tampak sedang mencengkeram kuat melambangkan kuatnya tekad Bandara YIA dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

Sirip tajam pada bagian kepala naga menggambarkan keinginan untuk segera bangkit dari pandemi Covid-19. Adapun bukit mutiara di dahi melambangkan kejernihan berpikir, sedangkan ekor yang menyerupai angka 8 menggambarkan kesempurnaan.

Penjelasan Manajemen Bandara YIA

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara YIA Agus Pandu Purnama turut menjelaskan terkait patung naga tersebut. Menurutnya, patung itu dipasang untuk menggantikan patung kereta kencana yang sebelumnya ada di lokasi tersebut.

Patung Naga Jalur Sutera ini, kata Pandu, melambangkan kekuatan, kesuburan dan keamanan.

“Karya naga ini merupakan karya yang dulu bangsa-bangsa timur termasuk Indonesia pada zaman Dinasti Syeilendra ini mereka berlayar di Jalur Sutra sampai dengan Madagaskar kalau tidak salah di abad ke-7," ujar Pandu seperti diberitakan Kompas.com.

Selain menggambarkan kekuatan jelajah maritim masa lalu, patung naga ini juga terinspirasi dari gambaran relief yang terdapat pada Candi Borobudur.

Menurut Pandu, pada relief itu dikisahkan ada kapal bernama Samudra Raksa yang berlayar di jalur perdagangan bahari purba

Sama seperti maksud pemasangan patung naga ini, relief pada Candi Borobudur tersebut juga menggambarkan kekuatan bangsa pada masa itu.

Patung Naga Lain di Bandara YIA

Rupanya, Patung Naga Jalur Sutera bukan satu-satunya instalasi seni berbentuk naga yang ada di Bandara YIA.

Pada area keberangkatan internasional Bandara YIA terdapat pula patung naga yaitu Dwi Naga Rasa Tunggal, yang memiliki makna kewibawaan dan kesucian seorang raja.

Dwi Naga Rasa Tunggal memiliki arti “dua naga bersatu rasa”. Instalasi seni ini menyerupai sengkalan memet atau hiasan yang memiliki arti angka atau waktu berbentuk naga di Keraton Yogyakarta yang dipasang Sri Sultan Hamengkubuwono I saat meresmikan istana baru.

Sumber:
Kompas.com
https://www.instagram.com/reel/CYLicoPsfhh/?utm_medium=copy_link

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/03/205027478/ada-patung-naga-di-bandara-yia-ini-makna-filosofinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke