Salin Artikel

10 Tempat Terbaik Nikmati Matahari Terbit di Yogyakarta

KOMPAS.com - Menikmati pemandangan matahari terbit atau sunrise merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat Anda berkunjung ke Yogyakarta.

Keindahan matahari terbit dari Yogyakarta akan terasa berbeda karena suasana serta pemandangan alamnya.

Anda tidak perlu bingung mencari tempat terbaik untuk menikmati keindahan matahari terbit di ufuk timur.

Simak 10 rekomendasi spot yang menawarkan keindahan pemandangan langit Yogyakarta saat matahari terbit berikut.

1. Kebun Buah Mangunan

 

Alih-alih menikmati keindahan kebun buah, Anda juga bisa datang pagi-pagi untuk melihat keindahan matahari terbit.

Buka dari jam 5 pagi, jika beruntung Anda bisa menikmati Negeri di Atas Awan yaitu pemandangan bukit yang bermunculan dari balik kabut tebal di pagi hari.

Lokasi Kebun Buah Mangunan terletak di Jl. Imogiri - Dlingo, Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Harga tiket masuknya cukup murah sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000 per orang , di luar biaya parkir kendaraan.

2. Bukit Panguk Kediwung

Sekitar 3 km dari Kebun Buah Mangunan terdapat juga spot untuk menikmati indahnya matahari terbit di pagi hari yaitu Bukit Panguk Kediwung.

Tak hanya menawarkan keindahan pemandangan, lokasi ini dilengkapi banyak spot

Instagramable yang bisa digunakan untuk berfoto dan beberapa kios yang menawarkan kuliner khas setempat.

Lokasinya berada di Kediwung, Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Harga tiket masuknya cukup murah sekitar Rp2.500 per orang, di luar biaya parkir kendaraan.

3. Tebing Breksi

Mencari spot menikmati matahari terbit yang tak jauh dari kota, mungkin Tebing Breksi bisa jadi pilihan.

Berada di Gn. Sari, Sambirejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lokasi ini bisa ditempuh kurang dari satu jam dari pusat kota.

Tebing Breksi buka dari jam 6 pagi dan pengunjung bisa masuk dengan harga tiket hanya
Rp10.000-Rp20.000 per orang, di luar biaya parkir kendaraan.

4. Spot Riyadi

Jadi salah satu spot paling hits di tahun 2021, Spot Riyadi menawarkan pemandangan indah dari arah timur Kota Yogyakarta.

Lokasinya berada di Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Diberi nama Spot Riyadi karena warung ini berada di pekarangan milik Bapak Riyadi.

Buka dari jam 6 pagi, pengunjung bisa menikmati pemandangan sambil menyantap makanan dan minuman yang dijual di warung tersebut.

5. Kalibiru

Jika Anda ingin menikmati pemandangan yang berbeda maka kawasan Kalibiru di Kulonprogo bisa jadi pilihan.

Lokasinya berada di di Hargowilis, Kokap, kabupaten Kulon Progo dengan jarak kurang lebih 40 km dari pusat kota Yogyakarta.

Selain bisa menikmati matahari terbit, pengunjung bisa menikmati pemandangan indah dari atas bukit ke arah Waduk Sermo.

Tiket masuk ke wisata ini sekitar sekitar Rp5.000 per orang, namun pengunjung akan dikenakan tarif tambahan untuk menikmati beberapa atraksi di dalam area.

6. Puncak Suroloyo

Jika ingin melihat pemandangan matahari terbit dari ketinggian puncak perbukitan Menoreh maka Puncak Suroloyo adalah pilihan yang tepat.

Dari gardu pandang yang disediakan juga akan terlihat pemandangan puncak Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing, serta pemandangan Candi Prambanan.

Berada di perbatasan Kabupaten Kulonprogo dengan Provinsi Jawa Tengah, Puncak Suroloyo berada di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kec. Samigaluh.

Pengunjung objek wisata Puncak Suroloyo: akan dikenakan tarif retribusi sebesar Rp5.000 per orang.

7. Bukit Paralayang Watugupit

Menikmati keindahan matahari terbit di selatan Yogyakarta akan lebih istimewa apabila dinikmati dari Bukit Paralayang Watugupit.

Sambil melihat pemandangan samudera hindia dan garis Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok, ini adalah lokasi terbaik untuk menikmati pemandangan alam sisi selatan Yogyakarta.

Masuk dalam Area Hutan, Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul, pengunjung dapat mengaksesnya dari Pantai Parangtritis.

Meski jalan yang mengarah ke Bukit Paralayang Watugupit ini cukup curam, namun pengunjung bisa mengaksesnya dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Harga tiket masuk wisata ini sekitar sekitar Rp5.000 per orang namun belum termasuk tiket di pintu masuk kawasan wisata Parangtritis.

8. Gunung Api Purba Nglanggeran

Jika Anda memilih untuk menikmati pemandangan matahari terbit dari perbukitan karst Gunung Kidul maka Gunung Api Purba Nglanggeran adalah tempat terbaik.

Tak jauh dari pusat kota, Gunung Api Purba Nglanggeran berada di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul.

Tempat wisata yang sempat mendapat predikat Desa Wisata Terbaik se-ASEAN ini masuk dalam kawasan Geosite Gunung Sewu.

Untuk mengakses Gunung Api Purba Nglanggeran melalui Desa Wisata Nglanggeran pengunjung akan dikenakan tiket berkisar Rp15.000 hingga Rp30.000 saja

9. Pantai Widodaren

Menjadi salah satu spot rekomendasi untuk menikmati matahari terbit di Yogyakarta, Pantai Widodaren di Gunung Kidul memang masih tersembunyi.

Berlokasi di Kanigoro, Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pengunjung harus berjalan agak masuk untuk bisa menjangkau bibir pantainya.

Tak hanya hamparan pasir putih dan pantai yang indah, namun ada juga spot berkemah untuk menunggu sunrise dengan nyaman di Bukit Patuk Duwur.

Untuk menikmati keindahan matahari terbit di Pantai Widodaren ini pengunjung hanya dikenakan tarif Rp5.000 per orang, di luar biaya parkir kendaraan.

10. Pantai Jungwok

Jika ingin menikmati pemandangan matahari terbit ala Tanah Lot di Gunungkidul, wisatawan bisa mengunjungi Pantai Jungwok.

Lokasinya ada di sebelah timur Pantai Wediombo, Pendowo, Jepitu, Girisubo, Gunung Kidul.

Pantai ini agak tersembunyi dan masih terlihat sangat asri karena masih jarang dikunjungi wisatawan.

Untuk menikmati keindahan matahari terbit di Pantai Jungwok ini pengunjung hanya dikenakan tarif Rp5.000 per orang, di luar biaya parkir kendaraan.

Sumber:
https://dinpar.kulonprogokab.go.id/wisata-alam-kalibiru.html
https://dinpar.kulonprogokab.go.id/puncak-suroloyo.html
https://travel.kompas.com/read/2021/05/17/083100727/5-pantai-tersembunyi-di-gunungkidul-dengan-keindahan-yang-menawan?page=all
https://travel.kompas.com/read/2018/11/12/181400927/spot-riyadi-tempat-memandang-megahnya-prambanan-dari-ketinggian?page=all
https://travel.kompas.com/read/2021/11/13/094629427/wisata-kebun-buah-mangunan-buka-lagi-bisa-lihat-negeri-di-atas-awan
https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/22/185603778/5-rekomendasi-tempat-wisata-yogyakarta-untuk-merayakan-momen-tahun-baru
https://travel.kompas.com/read/2020/02/02/164500127/catat-ini-rincian-harga-tiket-masuk-dan-makanan-di-bukit-paralayang?page=all

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/31/202048678/10-tempat-terbaik-nikmati-matahari-terbit-di-yogyakarta

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com