Salin Artikel

Masih Ada Puluhan Ribu Rumah Tak Layak Huni di Gunungkidul

"Catatan terakhir ada 21.758 RTLH, sudah terealiasi diperbaiki sekitar 1.000 unit tahun ini," kata Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Handoko di Kapanewon Paliyan Selasa (21/12/2021).

Dijelaskannya, rumah masuk kategori tidak layak huni dilihat dari konstruksi, dinding, dan lantai.  "Masih banyak sekali ke depan (yang perlu perbaikan)," kata dia.

Kepala Dinas DPUPRKP Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan total ada 1.360 unit RTLH jadi sasaran penerima bantuan perbaikan dari APBD Gunungkidul 2021, dan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di tahun ini.

"Sebanyak 591 unit perbaikan RTLH sudah terlaksana lewat APBD Gunungkidul 2021, sedangkan 277 unit jadi penerima program BSPS," kata Irawan.

Dijelaskannya untuk bantuan berbeda dari APBD Rp 17.500.000 yang diberikan berupa stimulan material bangunan Rp 15.000.000 dan stimulan pekerja Rp 2.500.000

Dari bantuan itu mendapatkan swadaya penerima bantuan rata-rata Rp 21.433.723

Untuk bantuan BSPS masing masing Rp 20.000.000 dengan rincian stimulan bantuan material Rp 15.000.000, stimulan material bahan bangunan Rp 2.500.000 dan stimulan bahan bangunan MCK Rp 2.500.000

"Upaya ini untuk mengurangi jumlah RTLH yang cukup banyak," kata Irawan.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta juga menyatakan ke depan akan terus berupaya mengalokasikan anggaran untuk perbaikan RTLH, karena keterbatasan anggaran pihaknya berharap dukungan biaya dari pusat terus diberikan.

"Bagi penerima, kami harap bisa menempati rumah yang sudah diperbaiki dengan nyaman dan dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Sunaryanta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/22/071937478/masih-ada-puluhan-ribu-rumah-tak-layak-huni-di-gunungkidul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke