Salin Artikel

Gunung Merapi Luncurkan 3 Kali Awan Panas Guguran dan 9 Guguran Lava.

"Teramati 3 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.800 meter mengarah ke barat daya," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12.00 WIB-18.00 WIB, Senin.

Dari data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tiga kali awan panas guguran terjadi pada pukul 16.09 WIB, 16.44 WIB dan 17.24 WIB.

Selain awan panas guguran, teramati sembilan kali guguran lava di Gunung Merapi. Jarak luncur guguran lava maksimal 1.800 m ke arah barat daya.

"Kemungkinan terjadi awan panas guguran meningkat pasca hujan di sekitar puncak. Untuk itu, masyarakat agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar dan awan panas guguran," tandasnya.

Data kegempaan di Gunung Merapi, untuk awan panas guguran sebanyak 3 kali dengan amplitudo 12 mm-19 mm dan durasi 160 detik -163 detik.

Guguran sebanyak 24 dengan amplitudo 3 mm-26 mm dan durasi 59 detik-161 detik. Hybrid/Fase Banyak jumlah 1 kali dengan amplitudo 21 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 8 detik.

Sampai dengan saat ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Selain itu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/12/06/205615878/gunung-merapi-luncurkan-3-kali-awan-panas-guguran-dan-9-guguran-lava

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke