Salin Artikel

Pedagang Pecel Lele Mahal Ditemukan, Disanksi Tutup 6 Hari dan Diminta Lakukan Ini

KOMPAS.com - Buntut viralnya video harga pecel lele mahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memanggil tiga pedagang di Jalan Perwakilan yang diduga mematok harga tak wajar.

Dari hasil pemeriksaan, Pemkot Yogyakarta akhirnya menemukan si pemilik warung yang menjual pecel lele dengan harga di atas rata-rata atau nuthuk.

"Sanksi tutup sementara 6 hari saja. Karena ini berbeda dengan PKL (Pedagang Kaki Lima). Ini memang punya toko, sehingga mereka lebih terlindung dalam proses berusahanya. Karena PKL menggunakan lahan kita lahan publik," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta agar pedagang mengubah daftar harga menjadi tidak terlalu tinggi.

Langkah ini dilakukan supaya mudah dipahami dan memberi kejelasan bagi wisatawan.

"Kita tidak mengatur harga, tetapi agar list ini list yang memang bisa dipahami secara bersama-sama, tidak dipahami oleh penjualnya saja," ucapnya, Senin (31/5/2021).

Heroe menyampaikan, selain memberi sanksi pada pelaku, pihaknya meminta kedua pemilik warung lainnya untuk membongkar bangunan yang terletak di trotoar.

"Dua di antaranya memang mulai diizinkan membuka karena memang bukan termasuk yang nuthuk. Tetapi kita minta untuk membongkar bangunan yang ada di trotoar," terangnya.

Heroe meminta, apabila pedagang belum memiliki izin, maka harus segera diurus.

"Ini lahan milik mereka meskipun sewa atau milik sendiri. Sekarang kita meminta yang lain yang belum ada misal perizinan segera proses yang benar," kata dia.

Saat ditanya apakah pedagang yang mematok harga tinggi bakal dipersulit dalam mengurus izin, Heroe mengatakan bahwa untuk mengurusnya, kini pedagang langsung ke Jakarta atau pusat karena sudah melalui aplikasi online.

Sedangkan, untuk PKL yang ada di sekitar jalan Malioboro, mengurus izinnya lewat Pemkot Yogyakarta.

Tanggapan Sri Sultan HB X

Soal kasus harga pecel lele mahal ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) memberi tanggapan.

Menurutnya, seorang pedagang lebih baik ambil untung secukupnya, sehingga pelanggan datang kembali dan ada kemungkinan bertambah.

"Ya nuthuk (getok) maunya untung besar tapi durung karuan payu meneh (belum tentu laku lagi). Kalau saya jualan itu untung secukupnya ya kan, tapi nambah pelanggan," tuturnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta Senin (31/5/2021).

Kata Sultan, apabila pedagang memilih nuthuk, keuntungan yang diraih akan besar, tetapi pembeli enggan kembali.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/06/01/164613078/pedagang-pecel-lele-mahal-ditemukan-disanksi-tutup-6-hari-dan-diminta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke