Salin Artikel

Syam Organizer Yogyakarta, Digeledah Densus 88, Ada Kaleng Amal dan Tak Terdaftar di Kemenag

Kantor di Jalan Suryodiningratan RT 30 RW 08, Kampung Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta diketahui kantor Syam Organizer.

Dalam keterangan websitenya, Syam Organizer merupakan lembaga penggalang donasi publik dan dana sosial sejak tahun 2013.

Sementara itu warga sekitar mengetahui kantor tersebut sebagai lembaga sosial masyarakat.

Menurut ketua RT setempat, Setyo Karjono, dari kantor tersebut, Densus 88 membawa dokument, komputer, laptop peralatan kantor, hingga kaleng donasi.

Untuk membawa barang-barang dalam kantor tersebut, Densus 88 harus gunakan teruk.

"Banyak dokumen-dokumen, peralatan kantor, komputer, laptop, dan kaleng donasi dari ruangan-ruangan kantor. Saya kurang tahu dalamnya, semacam brosur-brosur banyak, jadi lebih pada kaitan dengan keagamaan. Serta juga berupa dokumen keuangan dana-dana," jelasnya.

Ia mengatakan ada dua orang penjaga saat Densus 88 datang. Dua orang tersebut kemudian diminta untuk menunjukkan ruangan yang ada di kantor.

"Ada dua penjaga disuruh menunjukkan ruangan siapa saja yang ada. Kalau kedua orang itu ikut diamankan atau tidak saya kurang tahu," katanya.

Namun semenjak berkantor di wilayahnya, mereka belum pernah mengadakan kegiatan sosial di sekitar.

Padahal, masih banyak warga yang membutuhkan bantuan. Ia juga mengatakan Syam Organizer tak pernah meminta izin RW saat membuat kegiatan.

"Sepengetahuan saya belum, mereka juga belum pernah izin RW (mengadakan kegiatan). Dulu pernah ngomong ke mereka kalau warga juga banyak yang butuh bantuan tapi cuma disuruh buat proposal tapi nyatanya nggak," katanya saat ditemui di rumahnya, Selasa (6/4/2021).

Ia juga mengatakan belum pernah menerima laporan dari masyarakat sekitar soal adanya pemberian bantuan sosial oleh Syam Organizer.

"Belum pernah dengar warga sini mendapat bantuan," katanya.

Selama beroperasi di wilayahnya pemilik Syam Organizer baru mengurus surat-surat ke pihak RW dua kali.

Pertama adalah Agustus 2018 dan bulan November 2019.

"Awalnya mau pegawai yang mengurus tapi tidak saya bolehkan harus pemilik. Nah dari situ pemilik baru mengurus saya catat datanya sesuai KTP," katanya

Ia mengungkapkan data sesuai KTP pemilik Syam Organizer berinisial II, dengan pekerjaan buruh harian lepas.

"Kalau izin ke sini harus menunjukkan KTP, di KTP-nya itu pekerjaan buruh. Kalau sekarang di mana saya ndak tahu," katanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Kota Yogyakarta Nur Abad.

"Belum itu (terdaftar), kita kaget selama ini tidak ada laporan dari siapa pun dan kelihatannya memang tertutup," ujarnya, Senin (5/4/2021).

Ia juga mengatakan jika tidak mendapatkan laporan oleh warga sekitar terkait kegiatan Syam Organizer.

"Enggak ada sama sekali, kemudian ketika kami minta dari KUA bahkan Pak RT saja enggak tahu. Melihat sering ada orang datang tapi enggak tahu," ujar dia.

Sementara itu, Kasi Kanwil Kemenag DIY Misbahrudin menegaskan, Syam Organizer tidak terdaftar di Kemenag.

"Jadi di kami Se-DIY ada 41 amil atau organisasi pengelola zakat. 6 itu Baznas, 1 Baznas DIY. Kemudian yang 5 Baznas kabupaten kota. Kemudian yang 35 itu lembaga amil zakat (LAZ)."

"Dari 35 itu yang sudah berizin ada 29. Jadi yang belum berizin tinggal 6. Di data kami yang masang kotak infaq di data kami tidak ada," katanya.

Operasi yang digelar Densus 88 dianggap HB X akan membuat DIY senantiasa aman dan tenteram.

"Kalau saya dengan ditangkapnya malah senang gitu, dalam arti kecenderungan-kecenderungan untuk terjadi sesuatu yang menimpa Yogya kan berkurang," kata Sri Sultan HB X saat ditemui di kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (5/4/2021).

HB X mengaku belum tahu terkait asal dan identitas terduga teroris yang ditangkap.

Dia hanya mengatakan, jika orang itu merupakan pendatang dan datang ke DIY untuk bersembunyi dari aparat karena dianggap aman untuk merencanakan teror, maka anggap itu salah.

"Ternyata juga ditangkap 'kan?" sebut HB X.

Selain di Kampung Kumendaman, Densus 88 juga menggeledah menggeledah pondok pesantren putri Ibnul Qayyim di Gandu, Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman pada Jumat (2/4/2021).

Dari tempat itu, disita sejumlah barang, seperti laptop, satu set komputer, buku, busur, dan anak panah.

Barang-barang itu diduga milik direktur pondok pesantren berinisial AM.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Dheri Agriesta, Khairina, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/04/06/141500978/syam-organizer-yogyakarta-digeledah-densus-88-ada-kaleng-amal-dan-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke