Salin Artikel

Asal Usul Gereja Ayam, Rumah Doa di Bukit Rhema, Dikenal karena Film Ada Apa Dengan Cinta 2

Disebut Gereja Ayam karena desain bangunan gereja tersebut mirip seekor ayam lengkap dengan ekor dan kepalanya.

Walaupun menurut cerita penduduk setempat, bangunan tersebut meniru bentuk seekor burung merpati.

Gereja Ayam tersebut populer karena digunakan syuting film "Ada Apa Dengan Cinta 2"

Dalam film tersebut Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastrowardoyo) masuk ke dalam gereja hingga ke bagian "kepala atas".

Daniel memgalami pergumulan batin hingga ia mendapatkan petunjuk mimpi untuk membangun rumah berdoa di perbukitan asing yang belum pernah ia kunjungi.

Pada tahun 1989 Daniel dan keluarganya berkunjung ke kawasan Borobudur dan bertemu dengan pemuda asli kawasan tersebut yang bernama Jito.

Dari Jito, Daniel mengetahui ada sebuah bukit Dusun Gombong.

Sementara itu, dikutip dari Nationalgeographic.co.id, Daniel mengatakan bangunan tersebut bernama Rumah Doa Bukit Rhema, tetapi penduduk lokal lebih sering menyebutnya Gereja Ayam.

Setelah berdoa semalam suntuk, ia seperti mendapat pesan ajaib yang kemudian hari dinamakan Bukit Rhema bagi umat Kristiani berarti firman yang hidup.

"Saya berdoa sepanjang malam di sana dan saya mendapat wahyu bahwa saya harus membangun rumah doa di tempat itu," ujarnya.

Pada tahun 1992, rumah doa di Bukit Rhema mulai dibangun.

Ia menjelaskan tempat tersebut bisa menjadi rumah ibadah bagi siapapun—termasuk umat Buddha, Hindu, Islam, Katholik, Kristen, maupun kepercayaan lainnya dengan berdoa sesuai dengan caranya masing-masing.

"Mungkin karena saya orang Kristen, jadi orang-orang mengira saya membangun sebuah gereja. Tapi itu bukan gereja. Saya sedang membangun sebuah rumah doa, tempat bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan," kata Alamsjah, dikutip dari Nationalgeographic.co.id, Kamis (4/10/2018).

Namun sayangnya pembangunan rumah doa sempat terhenti pada tahun 2000 karena krisis monoter.

Selain digunakan tempat ibadah, bangunan rumah doa tersebut sempat digunakan untuk panti rehabilitrasi bagi anak-anak kekurangan fisik serta orang ketergantungan narkoba.

Bahkan juga digunakan rehabilitasi untuk orang kurang waras dan anak muda yang memiliki masalah.

Pada bagian utama bangunan tersebut ada sebuah aula yang besar tetapi belum terdapat perabotan apapun. Selain itu, di sana terdapat beberapa kamar yang dilengkapi dengan kamar mandi.

Jalur pertama, bila membawa kendaraan pribadi langsung ke Gereja Ayam, pengunjung bisa menuju ke Candi Borobudur.

Setiba di depan Taman Candi Borobudur, pengunjung dapat menemukan papan petunjuk jalan yang menuju Bukit Rhema.

Jalur kedua, bisa dilakukan trekking dari Punthuk Setumbu yang merupakan jalur setapak berada di tengah hutan.

Gereja Ayam mempunyai tujuh lantai, yang masing-masing lantainya mempunyai cerita yang berbeda-beda seperti cerita perjalanan spiritual manusia, cerita makna doa, kebaikan Tuhan, dan kearifan lokal.

Semua cerita tersebut dituangkan dalam lukisan yang saling berhubungan dan memiliki pesan moral.

Pada lantai pertama, bermakna seorang manusia yang lahir suci mulai belajar mengenal dunia dari merangkang sampai berjalan. Fungsi lantai satu ini digunakan orang dengan latar belakang apapun utuk berdoa.

Selanjutnya di lantai ketiga ini menggambarkan tentang kenakalan dan pergaulan bebas termasuk remaja dan narkoba.

Tak heran bila Bukit Rhema pernah mengelola rehabilitasi kenakalan remaja, narkoba dan gangguan jiwa.

Lantai keempat menggambarkan keanekaragaman, seni, dan budaya yang ada di Indonesia.

Karena itu Bukit Rhema juga pernah dijadikan tempat belajar bagi anak panti membatik dan mengenalkan budaya di Indonesia.

Lantai kelima bercerita tentang seorang yang jatuh lalu melihat pemandangan sekitar bukit, lalu termotivasi untuk bangkit dan memiliki keyakinan dan harapan.

Lalu lantai keenam menggambarkan mulut pada bagian Bukit Rhema sebagai terbuka.

Mengartikan bahwa manusia pernah mengalami masa sulit tetap akan merasakan kebahagiaan di masa-masa akan datang.

Gereja Ayam menjadi wisata yang dibuka untuk umum pada tahun 2014.

Setelah sempat tutup karena pandemi Covid-19, Gereja tersebut kembali dibuka pada Jumat (10/7/2020) dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pembukaan ini juga berdasarkan izin dari Bupati Magelang yang menyatakan Gereja Ayam dapat buka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jeep yang digunakan untuk mengantar pengunjung maksimal berisi empat orang dan wajib cuci tangan sebelum masuk gedung.

Selain itu ada pembatasan jarak tempat duduk baik di dalam gedung ataupun tempat makan.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/04/02/115500278/asal-usul-gereja-ayam-rumah-doa-di-bukit-rhema-dikenal-karena-film-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke