Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Daop 6 Kembalikan Barang Tertinggal Milik Penumpang Senilai Rp 126 Juta

Kompas.com - 14/04/2024, 09:43 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah mengembalikan 30 barang penumpang senilai Rp 126.606.000 yang tertinggal di kereta dan stasiun, sejak 31 Maret 2024 hingga 12 April 2024.

Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan, barang-barang tersebut di antaranya tas, dompet berisi uang, HP, laptop, Ipad, pakaian, dan helm.

"Barang milik pelanggan yang tertinggal diamankan petugas dan telah dimasukkan ke database sistem "Lost and Found"," kata Krisbiyantoro, Minggu (14/4/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

Melihat stasiun cukup padat selama arus balik mudik 2024, dia mengimbau kepada para penumpang agar menjaga barang bawaannya, tidak membawa barang terlalu banyak, dan tidak terburu-buru.

Dia merinci, jumlah penumpang yang naik dari semua stasiun di Daop 6 Yogyakarta sebanyak 24.351 orang, pada Sabtu (13/4/2024).

Baca juga: Kasus Pembunuhan di Gunung Katu Malang, Pelaku dan Korban Sama-sama Pernah Ditahan di LP Lowokwaru

Pada hari yang sama, jumlah penumpang yang turun di semua stasiun Daop 6 Yogyakarta sebanyak 23.525 orang.

"Para pelanggan yang merasa kehilangan atau barangnya tertinggal di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas, seperti Kondektur yang sedang berdinas di atas kereta api, petugas pengamanan yang ada di stasiun, atau dapat melalui Contact Center KAI, 121," ujar Krisbiyantoro.

Dia menerangkan, petugas juga akan langsung mengumumkan melalui pengeras suara bila ada barang milik penumpang yang ditemukan di atas kereta maupun di lingkungan stasiun.

"Jika tidak ada pihak yang mengambil maka barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan akan dimasukkan dalam pendataan sistem "Lost and Found" milik PT KAI," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Daop 6 Yogyakarta Amankan Barang-barang Tertinggal selama Mudik Senilai Rp126 Juta"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com