KOMPAS.com - Calon wakil presiden (Cawapres) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka mengaku telah memasang CCTV di tiap rumah ketua relawannya.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya teror dan intimidasi kepada relawannya.
"Minggu lalu kami pasang CCTV di semua rumah ketua relawan," kata Gibran, dikutip dari TribunSolo.com.
Akan tetapi, Wali Kota Solo itu enggan mengungkapkan bentuk intimidasi yang dilakukan pihak lain kepada relawannya.
"Kami kan tidak pernah cerita-cerita juga. Tidak usah diceritakan (bentuk intimidasinya)," ujar Gibran.
Baca juga: Bupati Bandung Sebut ASN akan Jadi Orangtua Angkat Anak Stunting
Dia menilai, intimidasi yang ada saat ini masih biasa saja. Meski begitu, Gibran mempersilakan pihak yang mendapat intimidasi untuk melaporkan hal tersebut kepada polisi.
"Itu hal biasa. Santai. Kalau dari kami santai-santai," ucap Gibran.
"Kalau ada hal yang tidak wajar dilaporkan saja," sambungnya.
Gibran pun menegaskan kepada para relawannya agar tak membalas intimidasi tersebut.
"Relawan kami juga diintimidasi. Kami diam-diam saja," tandasnya.
Baca juga: Sopir Banting Setir karena Ban Truk Pecah, 1 Pemotor Tewas Tertabrak
Koordinator Relawan Gibran, "Bolone Mase", Kuat Hermawan Santoso menyebut setidaknya dua koordinator lapangan (korlap) dan satu anggota relawan Gibran mengaku mendapat teror.
"Ada laporan dari dua korlap kami yang diintimidasi. Bentuk intimidasinya satu korlap difoto, diputari, dan lain sebagainya, beberapa saat yang lalu," ungkap Kuat.
"Korlap satunya, rumahnya digedor-gedor. Ada juga salah satu anggota relawan kami, relawan perempuan. Di Solo," lanjutnya.
Dia membeberkan, teror yang dialami anggotanya itu terjadi dalam waktu yang berdekatan.
"Kurang lebih 3 minggu yang lalu. Ada yang sebelumnya 3 minggu. Ada yang 2 minggu yang lalu. Iya (baru-baru ini)," paparnya.
Baca juga: Kios Bensin Eceran di Banyumas Terbakar Gara-gara Knalpot Mobil, 1 Orang Dilarikan ke RS