KOMPAS.com - Mobil organisasi masyarakat (ormas) Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Pemalang ditembaki orang tak dikenal (OTK) di Tegal, Jawa Tengah, saat membawa dua warga diduga pengedar pil hexymer dan tramadol.
Salah satu anggota ormas LMPI Pemalang Oki Diantara menceritakan, di dalam mobil ada tiga anggota LMPI dan satu anggota TNI aktif.
"Awalnya saya main ke rumah saudara saya (anggota TNI AD). Kemudian teringat inbox di sosmed, kalau di Kota dan Kabupaten Tegal marak beredar penjualan pil hexymer dan tramadol," katanya di Mapolres Tegal Kota, Rabu (9/8/2023) malam.
Baca juga: Viral Video Anggota TNI Dikeroyok Ormas di Semarang, Berakhir Damai
Lalu dirinya bersama saudaranya itu dan Ketua Ormas LMPI Pemalang bernama Willy serta satu temannya berangkat ke Tegal.
Tujuan ke Tegal, kata Oki, adalah ingin mencari kebenaran soal peredaran hexymer dan tramadol itu.
Setelah sampai di Tegal, lanjut Oki, dirinya segera mendatangi sebuah toko.
Kebetulan di toko itu Oki dan teman-temannya menemukan dua warga yang diduga menyimpan pil-pil tersebut.
Lalu Oki berinisiatif untuk membawa kedua warga Tegal itu bersama barang bukti ke Polres Tegal.
Baca juga: Rekonstruksi Penembakan Bripda IDF Digelar Tertutup di Rusun Polri Cikeas
Tak disangka, saat perjalanan ke Polres Tegal, mobil OKI dibuntuti mobil Honda Brio warna kuning.
"Mobil kami melambat, mereka ikut melambat. Tiba-tiba, mobil kami ditembak dari arah belakang. Khawatir akan keselamatan, kami melaju kencang dan sempat dikejar. Mobil kami bahkan sempat dipepet dan diserempet," ujar Oki.
Tidak hanya itu, mobilnya juga kembali mendapat tembakan kedua saat mendekati lampu merah Pasar Martoloyo.
Mobil yang ditumpangi Oki dan rekan-rekannya pun segera tancap gas ke Polres Tegal.
Setelah masuk ke gerbang Polres Tegal, Honda Brio berpelat Z itu menghilang.
"Sampai di dekat lampu merah, mereka kembali menembak. Kami tancap gas dan masih dibuntuti. Sampai akhirnya kami berhasil masuk ke Mapolres Tegal Kota. Mobil Brio kuning berplat Z itu kemudian menghilang," kata Oki.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu sedang dalam penyelidikan. Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, AKP Darwan menjelaskan, laporan kasus itu telah diterimaa.
Namun dirinya belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologi dan motif pelaku.
"Saya di Semarang belum ke kantor. Ada (laporan), saya belum cek," kata Darwan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (11/8/2023).