YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pembangunan kawasan pelabuhan perikanan pantai (PPP) Gesing di Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta mundur dari target.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Catur Nur Amin menyampaikan, tahap pertama pembangunan sudah 95 persen dan menelan anggaran Dana Keistimewaan Rp 109 miliar.
"Semua itu fabrikasi. Jadi tinggal pemasangan-pemasangan saja. Kebetulan sekarang alat-alat sudah lengkap, sehingga diharapkan nanti sampai pada waktunya selesai," kata Catur kepada wartawan di Pantai Gesing, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Pembangunan Pelabuhan Gesing, Muncul Kolam Air, Ini Dugaan Sumbernya
Dia mengatakan pelabuhan tersebut seharusnya selesai pada akhir tahun 2022 lalu. Namun target tersebut mundur sampai Oktober 2023. Hal ini karena kahar atau peristiwa atau akibat yang tidak dapat diantisipasi (tidak terduga) atau dikendalikan secara wajar.
Kendala tersebut yakni munculnya sumber air tawar di lokasi pembangunan. Di bawah sumber air tawar itu terdapat bebatuan yang sulit dihancurkan. Padahal saat dilakukan survei tidak ada sumber air tawar di kawasan tersebut.
Catur mengatakan, bebatuan kapur di sekitar pantai Gesing perlu dihancurkan agar kedalaman air untuk pintu masuk dari laut sesuai dengan berat kapal penangkap ikan. Namun karena berada di bawah sumber air bebatuan sangat sulit dihancurkan.
"Tapi setelah pelaksanaan, ternyata banyak batu yang kekerasannya tidak bisa ditangani secara mekanik," kata dia.
Akhirnya, pelaksana proyek mengajukan justifikasi teknis kepada guru besar dari UGM. Kemudian dilakukan pengkajian. Ternyata beberapa batuan tidak bisa ditangani mekanik atau breaker.
Dari pendapat yang disampaikan pakar, batuan tersebut bisa ditangani dengan metode blasting atau peledakan.
Catur mengatakan, perpanjangan waktu pembangunan pelabuhan diajukan lagi untuk perizinan blasting. Pelaksanaan blasting membutuhkan waktu hingga dua bulan. Sehingga proyek pembangunan pelabuhan Gesing ditargetkan rampung pada akhir Oktober 2023.
"11.000 titik (yang di-blasting). Luasnya 1,36 hektar. Per titik jaraknya 1 meter persegi. (blasting) dilakukan setiap hari pada lokasi yang memungkinkan. Tergantung areanya, ada yang 100 sekali ledak, ada yang cuma 30 titik," kata Catur.
Dengan metode baru ini, dia optimis pengerjaan PPP Gesing rampung tahun ini.
"Tahun ini targetnya selesai. Mudah-mudahan selesai," kata dia.
Baca juga: Tarif Baru Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi ke Gilimanuk Bali
Anggota Tim Pengawasan dan Pemantauan Danais DPR RI Gandung Pardiman menyampaikan, pihaknya melakukan kunjungan ke PPP Gesing karena adanya laporan mundurnya target pembangunan.
"Ini sebagai bentuk agregasi aspirasi, kita pilah-pilah mana yang relevan, akurat. Karena itu kita cocokkan dengan datang langsung ke sini," kata dia.
Gandung mengatakan, telah memberikan daftar inventarisasi masalah terkait PPP Gesing ke Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Ada 12 poin pertanyaan yang harus dijawab Dinas Kelautan dan Perikanan DIY secara tertulis.
Menurut dia, Danais harus digunakan untuk kepentingan rakyat dan digunakan secara bertanggungjawab. Sehingga jangan sampai ada permasalahan dikemudian hari.
"Sebab kalau ada masalah penggunaan Danais sedikit pun dan diketahui oleh pemerintah pusat dan para pemantau menyebabkan Danais tidak bisa naik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.