YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul DI Yogyakarta, mencatat ada 4 early warning system (EWS) tsunami rusak.
BPBD sedang mengusulkan penggantian EWS yang rusak.
"Untuk EWS Tsunami yang masih berfungsi ada 3, yakni Pantai Sadeng, Sepanjang, dan Baron," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purnomo saat dihubungi melalui telepon Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Peringati HUT- 77 RI, Sirine EWS di Lereng Merapi Akan Dibunyikan Serentak Pukul 10.00 WIB
Dikatakannya, sebenarnya ada 7 lokasi yang terpasang EWS tsunami, namun ada 4 lokasi yang rusak Wediombo, Krakal, Gesing, dan Baron dua.
Pihaknya sudah mengusulkan agar segera dilakukan perbaikan, karena EWS berguna untuk keselamatan masyarakat jika terjadi tsunami.
"Dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) merencanakan memasang EWS di Pantai Gesing dan juga mem-backup di Baron pada tahun 2024 mendatang. Baron itu awalnya ada dua EWS, satu diantaranya rusak," kata Purwono.
Baca juga: Alat EWS Tsunami di Cilacap Banyak yang Rusak, 370.000 Jiwa Terancam
Purwono mengatakan, dengan adanya EWS Tsunami itu sebenarnya sangat penting karena potensi gempa di sisi selatan, selain itu juga untuk informasi terkait gelombang tinggi.
Informasi dari EWS akan diterima BMKG diteruskan kepada kabupaten/kota di wilayah yang berpotensi tsunami atau gelombang tinggi.
Di sisi lain, warga di pesisir selatan juga sudah diberikan pelatihan terkait potensi tsunami, dan juga disiapkan jalur evakuasi di beberapa pantai.
"Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, menjadi salah satu wilayah yang masuk Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC," kata dia.
Salah seorang anggota FPRB Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto mengatakan, Kalurahan Kemadang dikukuhkan Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC di Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 26 Desember 2022.
Dikatakannya, saat ini 9 desa di Indonesia telah telah mendapatkan pengakuan Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC, yaitu: Tanjung Benoa-Bali, Kuta Mandalika-NTB, Tambakrejo-Jatim, Glagah-DIY, Kemadang-DIY, Pangandaran-Jabar, Panggarangan-Banten, Purus-Kota Padang, dan Lolong Belanti-Kota Padang.
"Adanya pengakuan secara internasional ini bukan berarti hanya mendapatkan predikat saja, namun dibalik itu ada tanggung jawab besar yang telah menanti yaitu bagaimana mewujudkan masyarakat maupun wisatawan siaga tsunami menuju zero victim," kata Suridiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.