Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacanakan Larang Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Pemkot Siapkan Lahan untuk Parkir Bus

Kompas.com - 08/03/2023, 14:09 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana melarang bus pariwisata ke dalam kota saat musim liburan, dan menyiapkan lahan di sekitar Terminal Giwangan untuk parkir.

Penjabat (PJ) Wali Kota Sumadi mengatakan, pada 2023 ini pihaknya akan melakukan percobaan melarang bus pariwisata masuk di dalam Kota Gudeg.

"Memang tahun 2023 kita mencoba merencanakan bus tidak masuk di dalam kota," kata Sumadi, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Bus Pariwisata Tabrak 5 Kendaraan Sepulang dari Bromo, Berhenti Usai Hantam Parit, Sopir Disebut Hindari Jatuhnya Korban di Pasar

Ia mengeklaim, wacananya ini telah disetujui oleh Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Prinsipnya, pak gubernur dan menhub setuju. Nanti kita dapat 2,6 hektar lahan di Terminal Giwangan untuk parkir bus wisata," ujarnya.

Mekanismenya, lanjut Sumadi, bus pariwisata akan parkir di sekitar Terminal Giwangan dan akan diantar dengan menggunakan shuttle bus yang disediakan.

"Wisatawan nanti di sana (parkir), ada shuttle yang mengantar ke kota," kata dia.

Untuk pengadaan shuttle bus, Sumadi memberikan 2 alternatif. Pertama adalah shuttle bus dianggarkan melalui kementerian perhubungan, kedua mengefektifkan Bus Transjogja.

"Rencana ada 2 alternatif dari kementerian kalau tidak kita efektifkan Transjogja pada Sabtu dan Minggu atau long weekend kita alokasilan jadi shuttle. Transjogja tarif seperti biasa tarif murah hanya Rp 2.500," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan wacana larangan bus pariwisata masuk ke Kota Yogyakarta ini sepenuhnya wewenang pemerintah kota.

"Itu kan wewenangnya kota bukan saya. Kalau jadi itu kan kota punya tanah kosong di luar Terminal Giwangan. Itu maunya dibuat tempat parkir bus dan sebagainya kalau itu nanti jadi," kata dia.

Sultan menambahkan jika Terminal Giwangan menjadi terminal tipe A, maka manajemen terminal berada di Kementerian Perhubungan. Sedangkan Pemkot nantinya akan mengelola sisa lahan dari terminal sebesar 2,6 hektar.

"Ini ada tanah 2 sekian hektar itu jadi tempat parkir untuk bus. Bus tidak bisa masuk kota tapi ada transportasi kecil lain untuk masuk kota," kata dia.

Baca juga: Kalau Wisatawan Ingin Nyaman, Jangan Tidur di Permukiman, Tidurlah di Kawasan Pariwisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com