Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FX Rudy Sebut Gibran Tak Komunikasi Saat Naikkan PBB: Begitu Ya Repot, PDI-P Hancur

Kompas.com - 10/02/2023, 14:52 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyinggung soal kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dialami warga Kota Solo beberapa waktu lalu.

Menurut pria yang akrab disapa FX Rudy itu, kebijakan tersebut membuktikan tak adanya komunikasi antara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dengan DPRD dan partainya, PDI-P.

Padahal seharusnya, FX Rudy mengatakan, kebijakan yang diputuskan oleh kepala daerah merupakan hasil penjaringan aspirasi yang dilakukan partai.

"Setelah menjadi kebijakan, kita punya petugas wali kota dan wakil wali kota, kita kirim ke sana menjadi kebijakan pemerintah," kata FX Rudy, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Gibran Pastikan PBB Solo Tak Jadi Naik, Kejar Pendapatan Daerah dari Sektor Lain

"Dikira-kira begitu ya repot, PDI-P hancur," imbuhnya.

Dia menjelaskan, kenaikan PBB yang tinggi di Solo tak melibatkan DPRD dalam proses penetapannya.

"(Komunikasi) Tidak pernah dilakukan. Dengan partai, dengan legislatif, tidak ada komunikasi," ujar FX Rudy.

Selain itu, FX Rudy menyampaikan, Gibran sebagai kader PDI-P seharusnya memutuskan kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

Pasalnya, keberpihakan PDI-P akan dipertanyakan bila kebijakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak berpihak pada warga Kota Solo.

"Rakyat itu tahunya bahwa kebijakan pemerintah itu berasal dari kebijakan politik partai. Kebijakan politik partai dirumuskan dari rumusan anak ranting, ranting, PAC, DPC," ungkapnya.

Baca juga: Gibran Tunda Kenaikan PBB Kota Solo: Yang Sudah Bayar Kemarin, Nanti Kita Kembalikan

"Jangan memunggungi rakyat, itu pesan saya," tandasnya.

Sebelumnya, Gibran telah menyatakan bahwa kenaikan PBB ditunda, dan pihaknya akan mencetak ulang surat tagihan.

"Tidak ada kenaikan ya. Dibikin enak semua, masyarakat tidak perlu panik," ucap Gibran.

"Tapi butuh seminggu untuk update database," jelasnya.

Penundaan kenaikan PBB itu, Gibran melanjutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor lain.

"PBB tetap kami maksimalkan, piutang, pajak hiburan, restoran, hotel. Intinya PBB tidak naik, targetnya (pendapatan asli daerah) pakai 2023, tarifnya pakai 2022," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Ardi Priyatno Utomo), TribunSolo.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Tabrak Bus Rombongan Halal Bihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halal Bihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com