Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Limbah Plastik Menjadi Tenun, Dikko Jual Produknya ke Seluruh Indonesia

Kompas.com - 25/10/2022, 19:58 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Warga Bantul, DI Yogyakarta berhasil merubah limbah plastik menjadi pakaian dan aksesoris yang menarik.

Pemasaran melalui digital membuat hasil karya Dikko Andrey Kurniawan (26)  warga Padukuhan Wirosutan, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, bisa merambah sampai seluruh Indonesia.

Dikko menceritakan dirinya sudah tertarik untuk melestarikan lingkungan sejak SMA di mana waktu itu ikut aktif dalam penanaman pohon.

Baca juga: Kisah Eko, Sulap Limbah Plastik Jadi Lukisan Kolase Bernilai Seni

Setelah beberapa lama aktif dalam penanaman pohon dilanjutkan upaya memanfaatkan sampah yang dibuang masyarakat.

Diawali dengan mengubah tutup botol dan kantong yang terbuat dari plastik menjadi barang bernilai jual pada tahun 2019.

Awalnya Dikko mengubah tutup botol yang dileburkan menjadi pelindung gawai.

"Dari berbagai riset yang dilakukan akhirnya kita dapat merubah sampah plastik menjadi sebuah tenun dan kita inovasikan ke berbagai produk yang lekat dengan kehidupan sehari-hari," kata Dikko kepada wartawan di workshopnya, Wirosutan, Bantul, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Kreatif, IRT di Cianjur Sulap Limbah Plastik Jadi Bunga Hias Warna-warni

Akhirnya dia mampu menciptakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang diciptakan selama dua bulan pada 2020.

Dikko menjelaskan, untuk membuat tenun dari plastik diawali dengan mengumpulkan kantong plastik dari bank sampah di Wirosutan.

Setelah dipersihkan, sampah plastik dipotong memanjang sekitar satu sentimeter, menggunakan ATBM lalu dirangkai menjadi pengganti benang.

Setelah menjadi kain plastik, lalu dipadukan dengan bahan lainnya sehingga menjadi tas, topi, dompet, maupun aksesoris. Adapun untuk kain tenunan plastik satu meter persegi rata-rata dibutuhkan 30-35 plastik.

Untuk produknya dijual Rp 15.000 sampai Rp 100.000 per produk.

"Dalam sehari kita bisa hasilkan 5 sampai 8 lembar anyaman plastik," kata Dikko.

Lulusan S1 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akhirnya menamai produknya 'Sawokecik', diambil dari dua kata Sansekerta yaitu 'sarwo' dan 'becik'.

Untuk pemasaran Dikko mengaku  mengandalkan secara online dan mengikuti berbagai pameran.

"Pemasaran baru di seluruh Indonesia," kata dia.

Dikko mengakui sulit itu mengajarkan dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa sampah plastik yang selama ini dibuang ternyata bisa dimanfaatkan. Namun kini menjadi mudah ketika sudah mengetahui hasilnya.

Selain itu dia mengaku puas bisa melestarikan lingkungan tersalurkan dalam bentuk kegiatan ekonomi. Salah satunya mempekerjakan warga sekitarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com