Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Jenis Alat Musik Penyusun Gamelan dan Cara Memainkannya

Kompas.com - Diperbarui 15/09/2022, 19:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gamelan menjadi salah satu hasil budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Diketahui sejak 15 Desember 2021, gamelan berada di urutan ke-12 hasil budaya dari Indonesia yang menyandang predikat Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Gamelan adalah jenis ansambel musik yang dimainkan layaknya orkestra, dengan instrumen yang terdiri dari beragam jenis alat musik tradisional.

Istilah gamelan berasal dari kata gamel yang berarti menabuh atau memukul, di mana sebagian besar instrumennya memang dimainkan dengan cara dipukul.

Baca juga: Gugur Gunung, Gamelan dan Filosofi Pancasila Era Digital

Alat musik tradisional ini banyak digunakan dalam upacara adat maupun kesenian di daerah Jawa, Bali,hingga ke pulau lain seperti Madura dan Lombok.

Gamelan bisa berfungsi sebagai sajian musik maupun iringan dalam upacara adat, tarian, maupun pagelaran seni seperti wayang atau ketoprak.

Baca juga: Sejarah Gamelan Bali, Cara Memainkan, Fungsi, dan Suara yang Dihasilkan

Sebagai alat musik ansambel, gamelan terdiri dari beberapa alat musik yang dimainkan secara harmonis.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Gamelan Indonesia Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Berikut adalah 15 jenis alat musik gamelan termasuk fungsi, makna, dan cara memainkannya.

1. Kendang

Gendang, alat musik ritmis tradisional Indonesia.Shutterstock/AldiS.i Gendang, alat musik ritmis tradisional Indonesia.

Kendang adalah salah satu instrumen dalam gamelan yang berfungsi untuk mengatur irama.

Oleh karena itu, kendang merupakan jenis alat musik ritmis.

Tubuh kendang terbuat dari kayu dan bagian membran yang dipukul terbuat dari kulit binatang.

Cara memainkan alat musik kendang adalah dengan cara memukul menggunakan telapak tangan.

2. Bonang

Bonang, salah satu alat musik gamelan Jawa yang dulu ditambahkan oleh Sunan Bonang dalam menyebarkan ajaran agama IslamWikimedia Commons/JV076Sunardi Bonang, salah satu alat musik gamelan Jawa yang dulu ditambahkan oleh Sunan Bonang dalam menyebarkan ajaran agama Islam

Bonang adalah alat musik yang terbuat dari perunggu yang diletakkan pada tali-tali pada sebuah dudukan kayu atau pangkon.

Bonang merupakan istilah yang merupakan kepanjangan dari babon wewenang yang bermakna kemenangan seorang ibu.

Sebagai alat musik melodis, bonang terdiri dari beberapa nada. Sementara jenis bonang antara lain bonang barung, bonang panembung, dan bonang penerus.

Cara memainkan alat musik bonang adalah dengan cara memukul bagian cembung dengan menggunakan tongkat pemukul khusus.

3. Kenong

Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari perunggu yang diletakkan pada tali-tali pada sebuah dudukan kayu atau pangkon.

Kenong memiliki bentuk seperti bonang, namun bentuknya lebih besar atau lebih gemuk.

Sebagai alat musik melodis, kenong terdiri dari beberapa nada.

Cara memainkan alat musik gender adalah dengan cara memukulnya dengan menggunakan tongkat pemukul khusus.

4. Demung

Demung merupakan alat musik yang masuk dalam golongan balungan atau alat musik bilahan (wilahan) dalam gamelan.

Demung merupakan alat musik berupa bilah-bilah yang terbuat dari perunggu, yang diletakkan pada sebuah dudukan kayu yang berfungsi sebagai resonator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com