KULON PROGO, KOMPAS.com – Sebanyak 900.000 liter air disiapkan untuk mengatasi dampak kekeringan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Diketahui saat ini sejumlah wilayah di Kulon Progo krisis air bersih.
Hal ini dilakukan menyusul terbitnya status tanggap darurat bencana kekeringan belum lama ini. Penanganan dampak kekeringan menggunakan anggaran Rp 189 juta dari pos biaya tidak terduga (BTT) APBD 2023.
“Kami menyiapkan 180 tangki air bersih atau sekitar 5.000 liter per tangki dari anggaran itu,” kata Budi Prastawa, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Potret Kekeringan di Desa Jurangjero Blora, Warga Harus Tunggu Setengah Jam jika Mata Airnya Habis
Pemerintah menerbitkan SK Bupati Kulon Progo Nomor 354/C/2023 tentang Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kekeringan di Wilayah Kabupaten Kulon Progo. Status tanggap darurat berlangsung pada 11 September – 11 Oktober 2023.
Pemkan Kulon Progo akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi rumah tangga terdampak kekeringan. Tidak hanya itu, juga akan dilakukan penampungan menggunakan terpal hingga pipanisasi untuk daerah tertentu.
BPBD mencatat, sudah lebih 12 desa dari enam kapanewon atau kecamatan yang warganya mengajukan permohonan dropping air bersih, yakni Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan dan Kokap.
Sebelumnya, dropping air bersih dilakukan Dinas Sosial. Sepanjang Agustus kemarin, kata Budi, Dinsos telah menyalurkan sekitar 50 tangki.
“Sekarang semakin menipis, sekitar sisa 18 tangki,” kata Budi.
Kekeringan diprediksi akan berlangsung lama. Status tanggap darurat bisa diperpanjang, tergantung situasi kekeringan ke depan.
Budi menegaskan masalah air bersih lebih banyak dialami pada sektor rumah tangga. Sementara sektor pertanian belum mengalami krisis air.
"Dampak kekeringan di sektor pertanian belum ada laporan. Bahkan sekarang masih masa tanam padi regular. September ini musim tanam," kata Made.
Kekeringan tidak hanya mengakibatkan krisis air bersih bagi rumah tangga. Kekeringan juga berdampak pada meningkatnya kebakaran lahan yang terjadi terus menerus belakangan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.