Cerita Kakek Putri Ariani, Sempat Kesulitan Merawat Putri karena Keinginan Musiknya Tinggi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Sosok penyanyi Putri Ariani ramai dibicarakan warganet setelah kiprahnya di audisi America's Got Talent (AGT) musim ke-18, karena berhasil mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell dan berhak melaju langsung ke babak semifinal AGT 2023.

Wajah bangga terpancar dari kakek Putri, Sadar Subiyantoro, saat ditemui di rumahnya di Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (9/6/2023). 

Di rumah limasan tergolong besar dibanding rumah tetangganya ini Putri mengasah kemampuannya hingga saat ini dikenal dunia di usia mudanya.

Baca juga: Putri Ariani Dapat Golden Buzzer Americas Got Talent, Teman Sekelas: Cuma Cerita ke Amerika Ada Job Rahasia

Putri dan keluarganya sedang bertemu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia di Jakarta. 

"Kemarin (Kamis 8/6/2023 ) sore berangkat ke Jakarta," kata Sadar membuka percakapan 

Halaman rumah yang bersih, tumbuhan buah rambutan dan kelengkeng tampak lengang, di situ Putri menghabiskan masa kecilnya sejak kelas IV sekolah dasar. 

Putri yang usianya masih belia nekat pindah dari pulau Sumatera ke Jawa untuk memperdalam bakat musiknya. Putri diketahui lahir di Riau 31 Desember 2005. 

"Sebenarnya sejak usia 2 tahun itu, dia rengeng-rengeng (bernyanyi hanya bergumam) suaranya sudah bagus. Dulu saya berpikir apa anak ini mau jadi sinden ya," kata Sadar sambil tertawa. 

Baca juga: Dapat Golden Buzzer Americas Got Talent, Ini Cerita Putri Ariani, Gadis Bantul yang Dobrak Keterbatasan

Putri mengikuti ajang pencarian bakat Indonesia's Got Talent 2014, saat usia 8 tahun atau kelas II SD. Dia pun juara, dan kembali ke Riau. 

"Saat di Riau sekolahnya ketinggalan karena tidak ada braille, lalu kembali ke sini sekolah di Yogyakarta," kata Sadar. 

"Putri ke sini, ikut Eyang aja di Yogya, aku mau sekolah di Yogya," kata Sadar menirukan Putri. 

Putri mulai sekolah di Yogyakarta saat duduk di kelas 4 SD. Setelah beberapa tahun mendampingi cucu pertamanya, Sadar tak mampu mengakomodir keinginan cucunya. Sadar kemudian menghubungi anaknya.

"Saya kurang paham (musik)," ucap Sadar. 

Sang ayah mengirimkan organ untuk Putri bermain musik dan tidak lama kemudian ayah Putri keluar dari pekerjaannya dan meninggalkan usahanya menyusul Putri ke Yogya.

"Saya tanya lalu gimana usahamu, dijawab sudah tidak apa-apa, dia bilang kalau disuruh pilih uang sama anak pilih anak," kata dia.