KULON PROGO, KOMPAS.com - Perempuan terkulai dalam Ford Fiesta ungu B 1911 EMP di Pedukuhan Pantog Wetan, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa, dinilai sebagai kasus bunuh diri.
Perempuan itu, SPH (35) asal Seyegan, Kabupaten Sleman, bunuh diri dengan menenggak air mineral yang telah dicampur bubuk mengandung sianida.
Baca juga: Motif Pembunuhan Sopir Taksi Online di Malang, Pelaku Ingin Kuasai Mobil karena Terlilit Utang
Korban meninggal dunia tidak lama kemudian di Rumah Sakit Umum Yusuf Boro di Kalibawang.
“Berdasar fakta-fakta, hasil pemeriksaan autopsi, pemeriksaan laboratorium forensik, barang bukti yang ditemukan di TKP, dan persesuaian keterangan saksi dan hasil pra-rekonstruksi serta hasil gelar perkara, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri,” kata Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo Ajun Komisaris Besar (AKB) Nunuk Setiyowati, Kamis (8/6/2023).
Dari penyidikan selama ini terungkap, bunuh diri berlatar pacaran antara saksi ABP (42), asal Kalibawang, dengan SPH yang sudah lebih dari tiga tahun.
SPH status janda, sementara ABP pengusaha yang sudah punya keluarga.
Baca juga: Catut Nama Polwan Jadi Modus Penipuan Baru di Sulsel, Tawarkan Mobil dengan Harga Murah
Hubungan mereka tidak lancar, apalagi ada perempuan lain di antara mereka. SPH meminta kejelasan atas hubungan lama ini. Ia merasa digantung tanpa ketegasan.
SPH lantas mengancam akan bunuh diri. Ancaman itu sudah disampaikan SPH sejak pertengahan 2022.
Perempuan ini kemudian mendatangi ABP di rumahnya di Pantog Wetan. Rumah itu baru saja selesai menggelar konsolidasi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kulon Progo.
SPH tiba dengan Ford Fiesta abu-abu metalik ke rumah itu, masuk ke halaman belakang lalu parkir. Ia mendatangi ABP di dalam kamar rumah.
Tidak lama kemudian, SPH kembali ke mobil diikuti ABP, namun tidak lama pengusaha itu kembali ke rumah untuk menemui tamu yang lain.
ABP curiga mobil hanya diam sejak SPH masuk mobil itu. Ia menyusul ke mobil dan mendapati perempuan itu terbaring miring di kursi depan, tubuhnya kejang dan terlihat bisa putih di mulutnya.
ABP langsung berupaya menolongnya, dengan cara membuat dan memberi susu. Bersama tamu. Lain, ABP memasukkan air ke dalam mulut perempuan itu lewat selang.
Mereka berusaha mengangkat tubuh perempuan yang masih berada di dalam mobil Ford itu. Lalu, Seorang pria lain bernama YW (44) asal Samigaluh berada tidak jauh dari sana segera melarikan SPH ke RS Boro dengan mobil pickup terbuka.
Dokter di sana menyatakan, kalau jenazah sudah meninggal dunia. Jenazah kemudian dikirim ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.