Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mantrijeron, Kota Yogyakarta Sulap Sampah Sandal Jepit Jadi Action Figure, Pembeli dari Eropa

Kompas.com - 31/05/2023, 17:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sampah plastik masih menjadi masalah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terutama Kota Yogyakarta. Ini membuat Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan kebijakan zero sampah anorganik.

Bank-bank sampah banyak didirikan untuk mendukung kebijakan ini agar lebih efektif. Namun, tak semua sampah anorganik dapat dikelola oleh bank-bank sampah di Kota Yogyakarta.

Sampah yang tak bisa diolah dengan baik adalah limbah sandal jepit. Padahal limbah ini sering ditemui di pinggir-pinggir sungai di Kota Yogyakarta.

Baca juga: Sulap Bekas Sawah Jadi Kolam, Penyuluh Perikanan di Bogor Bantu Pokdakan Produksi 3 Ton Nila

Namun, limbah sandal jepit dan limbah-limbah sampah anorganik yang tak bisa diolah oleh bank sampah ini disulap menjadi action figure berkarakter monster oleh Pa-Q-One art production.

Pa-Q-One berada di tengah-tengah kampung Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Berada di tengah kampung padat penduduk membuat studio Pa-Q-One tak nampak dari jalan utama, plang penunjuk nama juga tidak ditemukan.

Studio pengolahan sampah ini berada di teras rumah pemilik atau direktur Pa-Q-One Widhyarprincessiastuty, atau kerap disapa Essy.

Mengolah limbah sandal jepit ini berawal dari kegiatan sanggar dan dari kegiatan sanggar ini muncul keresahan kalau bank sampah hanya menerima sampah yang bisa dijual kembali.

Salah satu sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi adalah limbah sandal jepit, dan limbah ini tidak diterima di bank sampah.

Dari keresahan-keresahan ini, muncul ide dari anggota sanggar untuk membuat figur aksi anime, yang kebetulan para anggota sanggar menyukai karakter-karakter anime.

Baca juga: Inovasi Toyota: Sulap Kotoran Ayam Jadi Bahan Bakar Kendaraan

"Kita coba saja main-main, berawal dari kegiatan bank sampah jadilah ini. Kebetulan juga teman-teman di sini menyukai anime. Kami mulai bank smpah dari 1 September 2027," kata Essy.

Tak hanya sandal jepit, limbah yang diolah di sanggar ini juga beragam seperti limbah alas yang terbuat dari karet, limbah deodorant, spons, sandal hotel, limbah-limbah ini tidak memiliki nilai ekonomi.

Limbah yang tak memiliki nilai ekonomi ini kemudian dibentuk dengan sedemikian rupa hingga menyerupai karakter monster yang ada di anime. Bentuknya berbagai macam ada yang berbentuk laba-laba, tengkorak, dan sebagainya.

Dalam membuatnya juga tidak membutuhkan alat khusus, hanya dibutuhkan solder, cutter, dan alat perekat seperti lem. Limbah sandal ditempelkan pada badan tabung bekas deodorant, lalu untuk membentuk detail-detailnya menggunakan solder yang sudah dipanaskan.

Essy dan tim dari Pa-Q-One art yang sedang memptoduksi action figure dari sampah aandal jepitKOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Essy dan tim dari Pa-Q-One art yang sedang memptoduksi action figure dari sampah aandal jepit

"Sisa-sisa dari yang tidak bisa diterima ini kami olah kembali," kata dia.

Untuk membuat satu karakter ia bersama rekan-rekannya tidak mematok waktu tertentu semua tergantung dengan suasana hati anggota Pa-Q-One, dan tergantung bahan yang dipunyai berjenis apa.

Baca juga: Bai Soemarlono Ubah Tenun Ikat Jadi Outfit Liburan nan Modern

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berebut Berkah Raja Keraton Yogyakarta pada Grebeg Maulud

Berebut Berkah Raja Keraton Yogyakarta pada Grebeg Maulud

Yogyakarta
Disengat Kawanan Tawon Gung, Perempuan di Gunungkidul Masuk RS

Disengat Kawanan Tawon Gung, Perempuan di Gunungkidul Masuk RS

Yogyakarta
Jalani Visum, Siswa Korban Perundungan di Cilacap Alami Luka Lebam di Wajah, Perut, dan Bahu

Jalani Visum, Siswa Korban Perundungan di Cilacap Alami Luka Lebam di Wajah, Perut, dan Bahu

Yogyakarta
Cerita Warga Rela Berdesakan Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Solo

Cerita Warga Rela Berdesakan Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Solo

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 28 September 2023: Pagi Hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 28 September 2023: Pagi Hingga Sore Cerah

Yogyakarta
Alasan Polisi Kerahkan Ratusan Personel Saat Amankan Siswa Pelaku Perundungan di Cilacap

Alasan Polisi Kerahkan Ratusan Personel Saat Amankan Siswa Pelaku Perundungan di Cilacap

Yogyakarta
Jadi Destinasi Wisata pada AKhir Tahun, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Jamin Stok Beras Aman Sampai Akhir Tahun

Jadi Destinasi Wisata pada AKhir Tahun, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Jamin Stok Beras Aman Sampai Akhir Tahun

Yogyakarta
Aliran Selokan Mataram Sleman Akan Dimatikan Selama Satu bulan

Aliran Selokan Mataram Sleman Akan Dimatikan Selama Satu bulan

Yogyakarta
Diduga Lakukan Tindak Asusila, Warga Tuntut Dukuh di Gunungkidul Mundur

Diduga Lakukan Tindak Asusila, Warga Tuntut Dukuh di Gunungkidul Mundur

Yogyakarta
Beri Dukungan untuk Putri Ariani, SMKN 2 Kasihan Bantul Gelar Nobar America's Got Talent 2023

Beri Dukungan untuk Putri Ariani, SMKN 2 Kasihan Bantul Gelar Nobar America's Got Talent 2023

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 27 September 2023: Pagi Hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 27 September 2023: Pagi Hingga Sore Cerah

Yogyakarta
7 Peristiwa Sejarah di Yogyakarta, Ada Geger Sepoy dan Peristiwa G30S

7 Peristiwa Sejarah di Yogyakarta, Ada Geger Sepoy dan Peristiwa G30S

Yogyakarta
Enam Hari Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka, Pelamar di Gunungkidul Masih Minim

Enam Hari Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka, Pelamar di Gunungkidul Masih Minim

Yogyakarta
Cerita Sentot Terima Ganti Rugi Rp 10 M dari Proyek 'Underpass' Palang Joglo Solo

Cerita Sentot Terima Ganti Rugi Rp 10 M dari Proyek "Underpass" Palang Joglo Solo

Yogyakarta
Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

Cerita Warga Cari Air di Pinggir Sungai Ngrawu Gunungkidul, Butuh 2 Minggu Selesaikan 1 Sumur

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com