Menurut Apri, jika germo yang mengaku berinisial R ini dapat ditemukan, maka germo tersebut dapat dijerat dengan pasal perdagangan manusia.
Namun, pihak kepolisian kehilangan jejak R dan tidak bisa menemukannya.
"Tapi si R ini kita sendiri wes kelangan wong (sudah kehilangan) sudah pergi dari satu hari yang lalu. Si R sendiri tidak diketahui itu siapa, mereka ditanyain juga enggak tahu siapa R ini, cuma ketemu pas papasan saja, R siapa juga enggak tahu, ke sana juga enggak kenal pasti," papar Apri.
Pihaknya kesulitan mencari germo R karena saat menanyakan kepada kelima pasangan ini seluruhnya tak mengetahui latar belakang R.
Baca juga: Dugaan Gratifikasi di Satpol PP Kota Yogyakarta, Inspektorat: Ada Penyimpangan
R tidak terlacak karena kelima pasangan ini hanya dikenalkan oleh teman-temannya.
"Kenal si R melalui teman, teman, teman, teman, dadi dowo dadi dilacak wes kangelan (jadi panjang dilacak sudah kesulitan)," beber dia.
Menurut Apri, saat ini para korban sudah kembali e daerah masing-masing.
Pihaknya sempat menawarkan para perempuan direhabilitasi di UPT PPA, namun kepolisian hanya bisa sekadar menyarankan, tidak memaksa.
"Kalau misal perempuan itu mau melakukan pelatihan di situ, di wisma situ, nanti gratis kemudian dikasih pelatihan," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.