Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kecelakaan Mahasiswa UNS, Warga Ingin Susuri Gua Vertikal Diimbau Izin Juru Kunci

Kompas.com - 27/03/2023, 17:51 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengatakan, sebagian besar penelusuran gua vertikal atau luweng dilakukan saat musim kemarau.

Luweng ini banyak dikunjungi oleh mahasiswa maupun komunitas pecinta alam.

"Kalau musim hujan berbahaya karena potensi banjir. Makanya, jarang yang disusuri saat penghujan, tapi kalau kemarau sering ada penyusuran di luweng-luweng di Purwodadi," kata Jogoboyo Kalurahan Purwodadi, Tepus, Yanto saat dihubungi wartawan melalui telepon Senin (27/3/2023). 

Baca juga: Mahasiswa Pecinta Alam FK UNS Jatuh ke Luweng Braholo Gunungkidul

Dikatakannya, sebagian besar aktivitas penyusuran program kemahasiswaan pecinta alam. Namun demikian, ada juga kegiatan penyusuran untuk survei air di bawah tanah. 

Pihaknya berharap mahasiswa ataupun orang yang akan melakukan penyusuran untuk mengajukan izin terlebih dahulu. Sehingga bisa dilakukan pemantauan jika terjadi masalah saat penyusuran. 

Yanto mengatakan, izin tidak hanya kepada kalurahan tetapi juga sesepuh lokasi yang dituju. 

"Jadi masing-masing luweng itu ada yang dituakan atau juru kunci. Harapannya dengan izin juru kunci penyusuran bisa berjalan lancar," kata dia. 

"Kalau yang kemarin (kegiatan di Luweng Braholo yang mengakibatkan satu mahasiswa meninggal dunia) belum tahu karena kebetulan sedang mengurusi anak yang sedang sakit. Tapi, harapannya semua bisa izin," katanya.

Baca juga: Ikuti Kegiatan Mapala, Mahasiswa UNS Jatuh ke Luweng Braholo Gunungkidul, Ini Kronologinya

Sebelumnya, ada 9 luweng yang sering dijadikan lokasi penyusuran oleh pecinta alam maupun penelitian air bawah tanah. Ada 9 luweng yang sering dikunjungi. 

"Ada sembilah luweng yang sering dikunjungi pecinta alam di Kalurahan Purwodadi," kata Ulu-Ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo saat dihubungi wartawan melalui telepon Senin (27/3/2023). 

Luweng Braholo, Pelelen, Belik, Nglibeng, Gebyok, Cekelan, Jurug, Mbomo dan Tebasan. Luweng ini memiliki kedalaman beragam dan terdalam adalah yang paling dalam saat ini. 

"Kalau berdasarkan pendataan kedalaman 37meter paling dalam Luweng Braholo, dan menjadi salah satu luweng terdalam di Kalurahan Purwodari," kata Suroyo.

Dikatakannya, untuk kegiatan penelusuran paling banyak di Luweng Nglibeng, Plelen, dan baru Luweng Braholo. 

Pihaknya berharap para pecinta alam untuk mengajukan izin terlebih dahulu sebelum penelusuran. Meski sebagian besar sudah mengajukan izin, tetapi ada saja yang nekat tanpa memberitahu. 

Suroyo mengatakan, izin ini agar bisa dilakukan pendataan dan pengawasan kepada pengunjung. Jika ada sesuatu yang membutuhkan pertolongan bisa segera memberikan bantuan. 

Halaman:


Terkini Lainnya

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com