Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Haedar Nashir: Segera Diselesaikan dengan Baik

Kompas.com - 24/03/2023, 20:45 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAs.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir minta agar insiden penutupan patung Bunda Maria dengan menggunakan terpal warna biru diselesaikan secara baik-baik oleh semua pihak.

Dia meminta pihak pemerintah, ormas dan masyarakat duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Duduk bersama. Jangan sampai masalah ini, masa sih enggak bisa kita selesaikan," ucap dia, jumat (24/3/2023).

Ia mendukung seluruh warga harus bersikap toleran dan saling menghormati. Sehingga jika ada permasalahan maka dapat diselesaikan layaknya umat beragama.

Baca juga: Soal Patung Bunda Maria Ditutupi Terpal, Kapolres Kulon Progo Tegaskan Tak Ada Tekanan dari Ormas

"Poin penting saya, segera selesaikan ini dengan baik. Jangan jadi masalah yang sensitif dan di tingkat nasional," tutup Haedar.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyayangkan peristiwa penutupan patung Bunda Maria dengan menggunakan terpal di Kabupaten Kulon Progo.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (sekda) DIY Wiyos Santoso mengatakan di Yogyakarta masyarakatnya seharusnya mengedepankan toleransi.

"Terkait itu seharusnya di Jogja itu kan kita kedepankan toleransi. Puasa itu kan juga ibadah, toleransi itu kan juga ibadah," jelas Wiyos saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatigan, Kota Yogyakarta, Jumat (24/3/2023).

Ia berharap masyarakat Yogyakarta dapat menjaga toleransi dan tidak mengganggu kepercayaan orang lain. Kasus ini juga telah diserahkan keapda pihak yang berwenang untuk menanganinya.

"Jadi monggo lah kita ikuti prosesnya nanti seperti apa," kata dia.

Diketahui patung yang ditutup terpal berada di sebuah pemakaman keluarga yang beradai di Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemakaman itu dinamai Sasana Adhi Rasa “Santo Yakobus”.

Video penutupan patung dengan terpal berwarna biru pun viral di media sosial. Keluarga menutup patung itu setelah ada desakan dari sekelompok warga. 

Baca juga: Awal Mula Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo, Reaksi Kemenag dan Klarifikasi Kapolres

“Mereka (pemilik sasana yang) menutup karena ada sekelompok orang yang tidak sejuk, keberatanlah. Keberatan atas patungnya itu. Keinginannya kemarin ditutup dulu,” kata Wagino, penjaga sasana, Kamis (23/3/2023).

Wagino menceritakan, Sasana Adhi Rasa milik seorang pengusaha alat kesehatan dan ambulans bernama Yakobus Sugiharto. Kompleks Adhi Rasa tertata bagus, di mana ada aula, rumah tinggal, taman, gazebo, pos satpam jaga, serta sebuah cungkup makam yang besar dan megah.

Wagino mengungkapkan, cungkup ini disiapkan untuk kuburan suami istri pemilik sasana. Dalam cungkup, telah terbaring Maria Siti Khotijah, istri dari Yakobus Sugiharto.

“Harapan pemilik sini besok dimakamkan juga di sini,” kata Wagino.

Sasana Adhi Rasa ini tepat bersebelahan dengan kompleks makam umum warga, hanya dipisah pagar dan jalan masuk. Sementara itu, Masjid Al Barokah berdiri tepat di seberang jalan, agak ke bawah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com