Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Bunda Maria di Kuburan Keluarga Kulon Progo Ditutupi Terpal Biru, Warga: Ada yang Keberatan

Kompas.com - 24/03/2023, 05:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Patung Bunda Maria ditutup di sebuah kuburan keluarga pada Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuburan itu berada dalam kompleks yang dinamai Sasana Adhi Rasa “Santo Yakobus”.

Penutup patung menggunakan terpal besar warna biru. Video penutupan patung pun viral.

Keluarga menutup patung itu setelah ada desakan dari sekelompok warga. 

“Mereka (pemilik sasana yang) menutup karena ada sekelompok orang yang tidak sejuk, keberatanlah. Keberatan atas patungnya itu. Keinginannya kemarin ditutup dulu,” kata Wagino, penjaga sasana, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Potret Toleransi di NTT, Umat Islam Ikut Perarakan Patung Bunda Maria Asumpta Nusantara

Patung berdiri seperti pusat dari kompleks. Wagino menceritakan, Sasana Adhi Rasa merupakan kompleks makam yang disiapkan untuk pasangan suami istri pemilik kompleks. Pemiliknya sendiri bernama Yakobus Sugiharto, pengusaha besar alat rumah sakit dan ambulans.

Sasana Adhi Rasa ini tepat bersebelahan dengan kompleks makam umum warga, hanya dipisah pagar dan jalan masuk.

Sementara itu, Masjid Al Barokah berdiri tepat di seberang jalan, agak ke bawah.

Kompleks Adhi Rasa tertata bagus, di mana ada aula, rumah tinggal, taman, gazebo, bangunan satpam jaga, serta sebuah cungkup makam yang besar dan megah.

Wagino mengungkapkan, cungkup ini disiapkan untuk kuburan suami istri pemilik sasana. Dalam cungkup, telah terbaring Maria Siti Khotijah, istri dari Yakobus Sugiharto.

“Harapan pemilik sini besok dimakamkan juga di sini,” kata Wagino.

Baca juga: Mengenal Larantuka, Pusat Gempa NTT yang Dikenal sebagai Kota Bunda Maria

Patung berada di tengah kompleks sasana. Patung Bunda Maria memiliki tinggi sekitar lima meter. Patung itu tidak sendiri, tetapi ada juga patung malaikat dengan tulisan Santo Mikhael. Pada kaki patung terdapat narasi ayat.

Penutupan dilakukan pihak sasana disaksikan warga pada Rabu (22/3/2023) pukul 10.00 WIB. Sebelum ditutup, sudah beberapa kali ormas setempat datang untuk meminta agar patung ditutup.

“Sebelumnya ada ormas datang 17 Maret 2023. Permintaan ormas agar patung ditutupi sebelum Ramadhan. Kemarin datang lagi tanggal 22 dan patung ditutupi oleh pihak pemilik sasana," kata Ketua RT 61, Purwoko. Ia sekaligus menegaskan tidak mengikuti saat penutupan patung itu.

Purwoko menceritakan, semua sebenarnya bisa dibicarakan dengan baik. Sebelumnya, sempat terjadi beberapa kali pertemuan warga dengan pihak keluarga pemilik sasana Adhi Rasa ini.

Pasalnya, pembangunan kompleks dinilai tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang diterima warga. Semula, ada niat untuk membuat kuburan keluarga dalam makam umum di RT 61 ini.

Sebuah rumah doa, dibangun di sebelahnya di tanah milik sendiri, yang kini jadi Sasana Adhi Rasa. Tempat itu dibangun tepat di samping makam umum. Untuk mewujudkan niat itu maka dibelilah tanah di samping makam.

Purwoko menceritakan, ternyata pemilik sasana membangun cungkup makam di dalam kompleks di luar makam umum.

"Istri dari Pak Sugiharto itu makamnya dipindahkan dari makam di tempat lain ke makam ini (dalam kompleks)," kata Purwoko.

Kemudian, berdiri pula patung Bunda Maria dalam ukuran besar dan patung lain di dalamnya.

Warga mempertanyakan situasi yang dianggap tidak sesuai kesepakatan awal. Mereka bertemu pada November 2022. Akhirnya, mereka memperbolehkan cungkup, tetapi hanya untuk suami istri pemilik kompleks.

Terkait patung, Purwoko menjelaskan, warga sebenarnya hanya ingin patung tidak mencolok.

“Harapan warga, patung itu jangan mencolok. Mungkin digeser karena (patung) dekat dengan tempat ibadah lain. Kalau bisa digeser. Tidak mencolok, gitu saja. Kalau kuburan akhirnya disetujui, tapi hanya untuk suami istri itu saja,” kata Purwoko.

Menurut Purwoko, pertemuan itu berakhir dengan baik. Pihak sasana dinilai telah menyetujui hasil pertemuan, meski penutupan patung belum terwujud. Warga sejatinya adem ayem. Namun, tentu ada suara warga yang belum rela ditangkap oleh ormas.

Sejak itu, desakan untuk menutup patung kembali menguat.

“Ada segelintir masyarakat, segelintir ya, yang tadinya sudah adem, tapi hatinya belum tenteram sehingga suara hati itu ditangkap ormas,” kata Purwoko.

Mereka datang beberapa kali untuk negosiasi. Mereka datang sambil meminta patung ditutup sebelum hari puasa.

Ormas datang lagi pada Rabu (22/3/2023). Kemudian, patung ditutupi oleh pihak pemilik sasana. “Atas permintaan ormas," kata Purwoko di rumahnya.

Video penutupan patung lantas viral di beberapa grup WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Cerita Warga Sleman Yogyakarta soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia, Kasus DBD Turun dan Tidak Merasakan Dampak Negatif

Yogyakarta
Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Perempuan Asal Kuningan Ditemukan Tewas Mengenaskan di Tepi Rel Kulon Progo

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Nyamuk Wolbachia Disebar di Bantul Tahun 2022, Kasus DBD Menurun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com