YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan pada tahun 2023 ini dapat memproduksi 50 becak purwarupa atau becak yang memiliki tenaga alternatif listrik.
"Kita produksi tahun ini 50 tahun ini," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, Kamis (23/3/2023).
Menurut dia tahun ini becak bertenaga alternatif listrik ini masih dalam proses uji coba sehingga hanya akan diproduksi sebanyak 50 unit tahun ini. Nantinya dari purwarupa yang diproduksi akan dipilih satu jenis untuk produksi massal.
Baca juga: Saat Sultan Coba Becak Purwarupa, Becak Kayuh yang Memiliki Tenaga Alternatif Listrik
"Produksi massal ada di akhir tahapan. Karena tahapannya macam-macam ada registrasi uji laik, ada register," kata dia.
Dishub DIY mempersilakan pihak swasta untuk ikut dalam memproduksi massal becak kayuh dengan tenaga bantu listrik. Tak hanya produksi baru, becak kayuh juga bisa dimodifikasi dengan tambahan tenaga bantu listrik.
"Bisa boleh sekali (swasta memproduksi). Kalau becak biasa tinggal ditambah alat biaya sekitar Rp 30 juta," ucap dia.
Tujuan dari diproduksi becak listrik ini menurut dia adalah untuk mempertahankan kendaraan tradisional yang diakui Pemerintah DIY. Made menambahkan minat wisatawan untuk menggunakan becak kayuh sudah mulai berkurang dan banyak yang beralih ke becak motor (betor).
"Pengemudi banyak yang sudah tua dan sudah tidak kuat mengayuh. Ini modifikasi tambahan tenaga alternatif (listrik)," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba becak dengan tenaga bantuan listrik yang bernama purwarupa.
Sultan menjelaskan becak bertenaga alternatif ini bertujuan untuk mengurangi beban pengayuh becak di Yogyakarta.
"Saya punya pendapat modifikasi becak ini untuk mengurangi beban beratnya sopir becak, karena kondisi riil jalan," jelas Sultan sesusai mencoba becak tenaga alternatif, di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.