Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Tradisi Memasuki Ramadhan di Masa Cuaca Ekstrem, Polisi Larang Padusan Mandi di Laut

Kompas.com - 22/03/2023, 12:47 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo, Ajun Komisaris Besar Muharomah Fajarini menyatakan, tidak boleh padusan berlangsung di laut Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Padusan merupakan tradisi mandi orang Jawa menyambut bulan Ramadhan.

Tradisi ini identik dengan bermain dan berendam di air pada berbagai perairan, bahkan ada yang mandi di laut.

“Kami larang padusan atau mandi di laut, mulai dari Pantai Trisik sampai Glagah,” kata Kapolres Fajarini, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: 15 Tempat Padusan di Yogyakarta, dari Umbul hingga Pantai

Potensi kecelakaan air di tengah cuaca ekstrem belakangan ini melatari larangan. Karenanya, polisi melarang mandi di laut.

Padusan sendiri diambil dari bahasa Jawa “adus” yang berarti mandi. Biasanya dilakukan sehari sebelum bulan Ramadhan. Padusan diartikan membersihkan segala kotoran yang menempel di badan atau di jiwa, sehingga dalam berpuasa dalam keadaan bersih jasmani dan rohani

Kapolres Fajarini telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, kepolisian sektor, dinas pariwisata hingga kelompok sadar wisata yang memiliki wilayah perairan, untuk melaksanakan imbauan ini.

“Tidak boleh. Tolong masyarakat jangan mandi di laut,” kata Fajarini.

Begitu pula di daerah yang memiliki tempat wisata obyek perairan selain laut. Ia mengimbau untuk masyarakat tidak melakukan padusan di perairan seperti itu.

Cuaca yang sedang tidak menentu sering disusul bencana, di antaranya seperti banjir. “Maka dilarang mandi di sungai,” kata Fajarini.

Baca juga: 7 Tempat Padusan di Klaten, Ada Umbul Ponggok hingga OMAC

Untuk menegaskan komitmen ini, polisi rencananya akan melakukan patroli ke seluruh wilayah yang diperkirakan akan menjadi lokasi padusan menjelang bulan Ramadhan. Polisi akan melakukan patroli masif khususnya di wisata perairan.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko menyatakan menerjunkan 43 personel yang mengawasi banyak spot pantai di Selatan Kulon Progo.

Personel terbanyak bakal mengawasi Pantai Glagah yang diperkirakan memadat karena hari libur. Warga padusan biasanya mulai pagi.

Ia mengatakan, sejak lama telah ada larangan mandi di laut lantaran Pantai Selatan sangat berbahaya di banding pantai lain. Pantai Kulon Progo banyak palung laut dan langsung menghadap samudera sehingga ombaknya besar.

Baca juga: Padusan, Tradisi Menyucikan Diri Menjelang Puasa

“Sehingga bila ada yang hanyut maka kemungkinan kecil bisa diselamatkan,” kata Aris. Terlebih, cuaca ekstrem belakangan ini tidak terprediksi.

Karenanya, Satlinmas akan mengawasi ketat acara padusan warga. Peringatan akan diberikan bila warga masuk air dengan batasan tertentu.

“Anggota kami akan melarang masuk air di batas tertentu,” kata Aris di ujung telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com