Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Cagar Budaya di Kulon Progo Bakal Terkena Proyek Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-YIA, Apa Saja?

Kompas.com - 18/03/2023, 06:35 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Pembangunan jalan tol Solo–Yogyakarta–Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) akan melewati dua cagar budaya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cagar budaya itu merupakan sisa-sisa keemasan tambang mangan di masa lalu.

Keduanya, yakni bekas jembatan sebagai jalur rel (kereta) lori dan sumur pencucian mangan di Pedukuhan Kriyan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon (kecamatan) Kokap.

“Merupakan bagian dari rangkaian penambangan mangan Kliripan,” kata Kepala Bidang Warisan Budaya Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kulon Progo, Siti Isnaini di ruang kerjanya, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Gapura Cagar Budaya Rusak Ditabrak Bus, Polisi Koordinasi dengan Pihak BST dan Keraton Solo

Jembatan lori dan sumur bagian dari rangkaian pertambangan mangan di masa lalu pada Kalurahan Hargorejo.

Pertambangan masa lalu terpusat di pedukuhan Kliripan, di mana di sana terdapat beberapa lubang penambangan. Jembatan lori dan sumur pencucian mangan sekitar 2,5 Km atau dari tokasi tambang.

Jembatan lori yang ada sekarang berupa struktur jembatan rel melompati kali kecil. Struktur yang tersisa adalah buk berupa pasangan bata berplester dua pasang dan dudukan rel terdiri empat baja profil.

Rel menunjukkan sebagai penunjang transportasi angkutan tambang mangan menuju halte atau stasiun Pakualam di sekitar sana di masa lalu.

Ini juga membuktikan tambang mangan di masa itu sudah dilengkapi alat transportasi.

Sementara, sumur dengan struktur bergaya indis ada di sana tidak jauh dari jembatan lori. Sumur dengan diameter sangat besar itu jadi tempat penampungan pembuangan warga.

Baca juga: Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara, Indarung I Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional

Pada masa lalu, mangan dicuci di sana untuk meningkatkan kadar biji mangan, kemudian diangkut lori.

Semua ini sejatinya menunjukan tambang Kliripan mengalami pernah ada pada abad 20.

Kedua cagar budaya masuk dalam Seksi 3 pembangunan jalan tol. Pengembang jalan tol masih terus berkomunikasi dengan Kundha Kabudayan untuk meminimalisir dampak pembangunan pada cagar budaya.

Isna menegaskan pemerintah berkomitmen menjaga kelestarian cagar budaya agar tidak rusak karena dampak pembangunan. Karenanya, dalam pembangunan ada perlakuan khusus pada cagar budaya agar tetap lestari dan tidak rusak.

Baca juga: Tak Ingin Kejadian Rumah Singgah Bung Karno Terulang, Pemkot Padang Inventaris Semua Cagar Budaya

Termasuk dua cagar budaya di Kriyan sebagai terdampak jalan tol nanti. Sumur pencucian mangan diyakini tidak tertabrak proyek tol secara langsung, tetapi masih berada di area tol. “Strukturnya masih bisa dipertahankan,” kata Isna.

Sementara untuk jalur lori, penggeseran cagar budaya jadi jalan keluar. “Jembatan lori bisa dipindah,” kata Isna.

Isna menerangkan ada banyak kasus pemindahan cagar budaya.

“Misal bangunan atau apa itu bisa dipindah, maka boleh asal tidak merusak bentuk aslinya. Termasuk Jembatan lori, bisa dipindah. Tapi di area sekitar itu. Nanti, tentu ada penjelasan. Penjelasan seperti, (benda) ini sebetulnya terletak di sini tapi terkena proyek lalu pindah ke sini. Rumah juga bisa. Yang penting bentuk asli seperti itu bisa kelihatan,” kata Isna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

UPDATE Korban Tewas Kecelakaan di Bawen Bertambah Jadi 4, Luka Berat 7 Orang

Yogyakarta
Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang, Polisi Amankan Sopir dan Kernet Truk

Yogyakarta
Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Polisi Sebut Kecelakaan di Pertigaan Exit Tol Bawen Dipicu Truk yang Alami Rem Blong

Yogyakarta
PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

PSI Sebut Komunikasi dengan Kaesang Sudah Terjalin Lama

Yogyakarta
250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

Yogyakarta
UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

UPDATE Kecelakaan Maut di Pertigaan Exit Tol Bawen, 3 Meninggal, 13 Kendaraan Rusak

Yogyakarta
Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang, Truk Tabrak Sejumlah Kendaraan

Yogyakarta
Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Kaesang Bicara soal Kemungkinan Maju Pilkada Depok Usai Gabung PSI

Yogyakarta
Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Kaesang Pilih Terima KTA PSI di Rumah Jokowi, Ini Alasannya

Yogyakarta
Cerita di Balik Video Viral Polisi 'Simbah Nikah', Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Cerita di Balik Video Viral Polisi "Simbah Nikah", Panut: Kalau Jodoh, Akan Kembali Lagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com