Karena fungsinya sangat vital dalam membangun suatu bangunan, maka pasir merapi kerap diburu sehingga aktivitas penambangan pun terus berlanjut walau kondisi erupsi kerap terjadi.
Terkait hal tersebut, pemerintah daerah dan dinas terkait telah memberlakukan aturan dalam melakukan penambangan pasir Merapi, termasuk aturan untuk tidak melakukan penambangan di kawasan rawan bencana dan kawasan konservasi.
Hal ini karena seringkali terjadi kecelakaan akibat longsoran tebing atau banjir lahar dingin yang tidak jarang menimbulkan jatuhnya korban jiwa maupun materil.
Upaya pemerintah untuk menutup beberapa lokasi tambang pasir juga dilakukan demi memperhatikan keselamatan saat Gunung Merapi kembali aktif.
Imbauan ini juga telah dilakukan pasca aktivitas erupsi Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak Sabtu (11/3/2023) untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
Pasca kejadian erupsi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X pada Selasa, 14 Maret 2023 telah mengimbau penambang pasir untuk menghentikan aktivitas penambangan di kawasan Gunung Merapi
Senada dengan Sri Sultan HB X, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 014 Tahun 2023 tentang imbauan penghentian aktivitas masyarakat di sungai berhulu di Gunung Merapi pada Rabu, 15 Maret 2023.
Namun erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/03/2023) itu ternyata tidak menghentikan Aziz untuk tetap menambang pasir seperti biasa.
Aziz mengungkap bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi kondisi erupsi Gunung Merapi saat tengah bekerja.
"Udah biasa, di atas (gunung) gludak-gluduk. Ben keluarga iso mangan (supaya keluarga bisa makan)," ujarnya beralasan.
Ia mengaku telah menyaksikan sendiri erupsi Gunung Merapi berkali-kali dari tempatnya bekerja.
Pernah suatu hari ketika sedang mencari pasir di atas gunung, tiba-tiba langit gelap dan ia tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian, disusul letusan Gunung Merapi dan hujan abu.
Walau begitu, Aziz memahami bahwa pekerjaan yang ia lakoni penuh resiko dan kadang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun baginya kondisi akan lebih sulit jika ia tidak bekerja.
Masyarakat di sekitar Gunung Merapi, termasuk Aziz juga selalu mengingat sosok Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan.
Saat Mbah Maridjan masih hidup, aktivitas penambangan pasir hanya dilakukan di aliran sungai saat sungai telah terisi material dari erupsi Gunung Merapi.