Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Buruh Tambang Pasir Merapi yang Ngalap Berkah di Tengah Gemuruh Erupsi: “Ben Keluarga Iso Mangan”

Kompas.com - 16/03/2023, 07:00 WIB
Dini Daniswari,
Puspasari Setyaningrum

Tim Redaksi

Karena fungsinya sangat vital dalam membangun suatu bangunan, maka pasir merapi kerap diburu sehingga aktivitas penambangan pun terus berlanjut walau kondisi erupsi kerap terjadi.

Terkait hal tersebut, pemerintah daerah dan dinas terkait telah memberlakukan aturan dalam melakukan penambangan pasir Merapi, termasuk aturan untuk tidak melakukan penambangan di kawasan rawan bencana dan kawasan konservasi.

Hal ini karena seringkali terjadi kecelakaan akibat longsoran tebing atau banjir lahar dingin yang tidak jarang menimbulkan jatuhnya korban jiwa maupun materil.

Upaya pemerintah untuk menutup beberapa lokasi tambang pasir juga dilakukan demi memperhatikan keselamatan saat Gunung Merapi kembali aktif.

Imbauan ini juga telah dilakukan pasca aktivitas erupsi Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak Sabtu (11/3/2023) untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.

Pasca kejadian erupsi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X pada Selasa, 14 Maret 2023 telah mengimbau penambang pasir untuk menghentikan aktivitas penambangan di kawasan Gunung Merapi

Senada dengan Sri Sultan HB X, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor 014 Tahun 2023 tentang imbauan penghentian aktivitas masyarakat di sungai berhulu di Gunung Merapi pada Rabu, 15 Maret 2023.

Terbiasa Menghadapi Risiko Erupsi Gunung Merapi

Namun erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/03/2023) itu ternyata tidak menghentikan Aziz untuk tetap menambang pasir seperti biasa.

Aziz mengungkap bahwa dirinya sudah terbiasa menghadapi kondisi erupsi Gunung Merapi saat tengah bekerja.

"Udah biasa, di atas (gunung) gludak-gluduk. Ben keluarga iso mangan (supaya keluarga bisa makan)," ujarnya beralasan.

Ia mengaku telah menyaksikan sendiri erupsi Gunung Merapi berkali-kali dari tempatnya bekerja.

Pernah suatu hari ketika sedang mencari pasir di atas gunung, tiba-tiba langit gelap dan ia tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian, disusul letusan Gunung Merapi dan hujan abu.

Walau begitu, Aziz memahami bahwa pekerjaan yang ia lakoni penuh resiko dan kadang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun baginya kondisi akan lebih sulit jika ia tidak bekerja.

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.

Selalu Mengingat Pesan Mbah Maridjan

Masyarakat di sekitar Gunung Merapi, termasuk Aziz juga selalu mengingat sosok Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan.

Saat Mbah Maridjan masih hidup, aktivitas penambangan pasir hanya dilakukan di aliran sungai saat sungai telah terisi material dari erupsi Gunung Merapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com