Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Gendong Perempuan di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Upahnya Rp 2.000, Tempuh Puluhan Km dari Rumah

Kompas.com - 15/03/2023, 09:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

Sekali berangkat ia harus merogoh koceknya dalam-dalam. Lantaran, sekali berangkat naik bus ongkosnya Rp 10.000.

Selain untuk ongkos pulang, jika terdapat uang sisa, Siyem gunakan untuk membelikan jajanan untuk cucunya yang menunggu di rumah.

"Paling enggak ada oleh-oleh untuk cucu," kata dia.

Beratnya beban yang dipikul tiap harinya membuatnya harus menjaga kondisi fisik saat usia senja. Untuk menjaganya, Siyem meminum jamu 3 kali selama satu minggu.

"Kalau BPJS di rumah dapat (program pemerintah)," katanya.

Tidur di emperan toko

Potret lain dari perjuangan perempuan buruh gendong di Pasar Beringharjo juga dapat dilihat dari Wagirah (70) asal Kulon Progo.

Jika dunia ini hanya urusan siasat, Wagirah juaranya. Bagaimana tidak, menyiasati pendapatan yang tergolong minim ini dia rela harus tidur di emperan toko atau perko mereka menyebutnya.

Dinginya malam tak ia hiraukan, beralaskan kardus berkas ia tidur di perko bersama buruh gendong lainnya. Emperan yang tak lebih dari 2 x 2 meter ini ia gunakan untuk beristirahat malam.

Baca juga: Kunjungi Pasar Beringharjo, Iriana Jokowi Borong 15 Tas Seharga Rp 2,5 Juta

Saat hujan datang hal ini tak jadi soal oleh Wagirah, saat tidur sebuah payung ia letakkan di depan tempatnya tidur untuk menghalau air hujan.

"Ya tetap tampias, saya kasih payung depannya itu," kata dia.

Berbeda dengan Siyem, Wagirah memulai harinya jauh lebih awal. Karena menginap, Wagirah memulai kerja pada pukul 3 pagi. Saat mobil pick up datang dan bongkar-bongkar muatan, di situ Wagirah ikut bekerja membawa muatan dari pick up ke kios-kios.

Ia beristirahat mulai pukul 8 pagi, dia mengangkut berbagai jenis komoditi pasar seperti gandum, seledri, kubis, bawang putih bawang merah.

"Dari mobil dibawa ke pedagang," kata dia.

Wagirah menjadi buruh gendong di Pasar Beringharjo sudah selama 35 tahun, dari awal dia menjadi buruh gendong Wagirah sudah menginap di perko di sekitar Pasar Beringharjo.

"Kalau ngelaju itu enggak punya sangu (uang saku), uang sakunya kurang kalau sekarang cari duit itu sulit, pasar sepi sekarang kalau untuk pulang pergi enggak cukup," ucap dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com