Sekali berangkat ia harus merogoh koceknya dalam-dalam. Lantaran, sekali berangkat naik bus ongkosnya Rp 10.000.
Selain untuk ongkos pulang, jika terdapat uang sisa, Siyem gunakan untuk membelikan jajanan untuk cucunya yang menunggu di rumah.
"Paling enggak ada oleh-oleh untuk cucu," kata dia.
Beratnya beban yang dipikul tiap harinya membuatnya harus menjaga kondisi fisik saat usia senja. Untuk menjaganya, Siyem meminum jamu 3 kali selama satu minggu.
"Kalau BPJS di rumah dapat (program pemerintah)," katanya.
Potret lain dari perjuangan perempuan buruh gendong di Pasar Beringharjo juga dapat dilihat dari Wagirah (70) asal Kulon Progo.
Jika dunia ini hanya urusan siasat, Wagirah juaranya. Bagaimana tidak, menyiasati pendapatan yang tergolong minim ini dia rela harus tidur di emperan toko atau perko mereka menyebutnya.
Dinginya malam tak ia hiraukan, beralaskan kardus berkas ia tidur di perko bersama buruh gendong lainnya. Emperan yang tak lebih dari 2 x 2 meter ini ia gunakan untuk beristirahat malam.
Baca juga: Kunjungi Pasar Beringharjo, Iriana Jokowi Borong 15 Tas Seharga Rp 2,5 Juta
Saat hujan datang hal ini tak jadi soal oleh Wagirah, saat tidur sebuah payung ia letakkan di depan tempatnya tidur untuk menghalau air hujan.
"Ya tetap tampias, saya kasih payung depannya itu," kata dia.
Berbeda dengan Siyem, Wagirah memulai harinya jauh lebih awal. Karena menginap, Wagirah memulai kerja pada pukul 3 pagi. Saat mobil pick up datang dan bongkar-bongkar muatan, di situ Wagirah ikut bekerja membawa muatan dari pick up ke kios-kios.
Ia beristirahat mulai pukul 8 pagi, dia mengangkut berbagai jenis komoditi pasar seperti gandum, seledri, kubis, bawang putih bawang merah.
"Dari mobil dibawa ke pedagang," kata dia.
Wagirah menjadi buruh gendong di Pasar Beringharjo sudah selama 35 tahun, dari awal dia menjadi buruh gendong Wagirah sudah menginap di perko di sekitar Pasar Beringharjo.
"Kalau ngelaju itu enggak punya sangu (uang saku), uang sakunya kurang kalau sekarang cari duit itu sulit, pasar sepi sekarang kalau untuk pulang pergi enggak cukup," ucap dia.