KOMPAS.com - Foto penampakan awan, yang bentuknya menyerupai unidentified flying object (UFO), di atas Gunung Merapi viral di media sosial pada Minggu (12/3/2023).
Salah satu warganet di media sosial Instagram mengomentari foto itu dan menyebut fenomena tersebut sebagai 'caping gunung' atau awan lenticular.
Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani menjelaskan, penampakan awan di Gunung Merapi, yang tampak seperti di foto, bukanlah awan lenticular.
Menurut Ida, awan yang terlihat di sekitar Gunung Merapi tersebut lebih menyerupai awan cumulonimbus (Cb).
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Pasokan Sayur di Kota Solo Terpengaruh
"Sepertinya awan Cb. Sepertinya bukan lenticular, kalau lenticular posisi umumnya di puncak pegunungannya," ujar Ida, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Penampakan awan Cb memang terlihat indah, namun awan ini dapat mengakibatkan hujan lebat disertai kilat dan petir.
Tak hanya itu, hujan yang diakibatkan awan Cb biasanya diikuti angin kencang di area bawah awan.
Sependapat dengan Ida, astronom amatir, Marufin Sudibyo, mengatakan bahwa penampakan awan dalam unggahan yang viral itu bukan awan lenticular.
"Itu bukan awan lenticular. Lebih merupakan awan konvektif, awan cumulus," katanya.
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Sultan Minta Warga Tetap Berada di Jarak Aman
Marufin menjelaskan, cumulus merupakan awan yang nantinya bisa berkembang menjadi cumulonimbus.
Cumulus dan cumulonimbus terbentuk melalui proses konvektif biasa, yakni saat uap air naik akibat pengaruh penyinaran Matahari.
Kemudian, uap air mengalami kondensasi atau perubahan menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun, di troposfer bagian atas.
"Awan cumulus atau cumulonimbus umum dijumpai dalam musim hujan dan saat ini masih musim hujan," ungkapnya.
Terdapat beberapa jenis awan dan masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri. Melansir laman Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Berikut adalah ciri-ciri awan cumulonimbus:
Baca juga: Situasi Merapi Terkini, Status Siaga III dan Polisi Siapkan Jalur Evakuasi
Sumber: LAPAN, Kompas.com | Penulis: Diva Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.