Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pejabat Pamer Harta, Ketum PP Muhammadiyah: Sistem Kita Longgar

Kompas.com - 14/03/2023, 21:08 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai harta tak wajar yang dimiliki pejabat harus menjadi bahan instrospeksi.

Selain itu, harus ada pengawasan sedini mungkin agar para pejabat tidak hidup di luar kewajaran.

"Eselon bawah saja bisa praktik seperti, itu berarti sistem kita longgar. Atau mungkin permisif. Kita hargai sekarang kita ada KPK, ada usaha penegakkan hukum, reformasi birokrasi, tetapi harus menjadi satu kesatuan menyeluruh di mana bisa mengontrol para perilaku dan gaya hidup para pejabatnya," kata Haedar, dalam keterangannya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, pada Selasa (14/3/2023).

Dia mengatakan, jabatan seharusnya tidak digunakan untuk memperkaya diri sendiri. 

Baca juga: Kepala Bea Cukai Makassar Bantah Punya Istana di Cibubur: Belum Diwariskan

 

Apalagi, pemerintah berupaya menciptakan good governance dan usaha pemberantasan korupsi.

"Kemarin Pak Mahfud menyebut ada money laundry. Tapi, lebih dari itu kan para petinggi negara itu abdi rakyat, abdi masyarakat, sehingga harus hidup yang wajar dan menjalani kehidupan dengan normal," kata Haedar.

Dia mengatakan, usaha pemberantasan korupsi harus ada perbaikan menyeluruh, mulai dari memperbaiki mentalitas dan kultur pejabat.

Baca juga: Minta Rp 30 Miliar ke Ganjar untuk Perbaiki Velodrome Manahan, Gibran: Jelek Semua, Banjir Juga

"Yang kedua perbaiki sistem agar bisa mengontrol berbagai tindakan yang melewati batas seperti itu," kata dia.

 

Haedar mengatakan, masyarakat bisa menjadi kekuatan untuk mendorong semakin banyak pemimpin dan pejabat yang mengutamakan kepentingan masyarakat.

"Permisif itu apa, artinya masyarakat membiarkan para pejabat dan elite negeri yang karena ingin terpilih, ingin jadi punya posisi, lalu mereka juga apa ya terlibat dalam berbagai transaksi politik, politik transaksional misalkan termasuk dalam Pemilu 2024," kata dia.

Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat.

Baca juga: Hartanya Disorot, Andhi Pramono Tinggal di Rumah Dinas Selama Menjabat Kepala Bea Cukai Makassar

"Edukasi masyarakat penting, jangan sampai masyarakat kita kan konsumtif katanya, kalau masyarakat kita konsumtif lalu elitenya pun menjadi konsumtif, karena teori itu satu mengatakan pemimpin itu cermin dari masyarakat," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com