Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Energi Terbarukan, PLN Gandeng Masyarakat Gunungkidul Tanam Pohon Sumber Biomassa

Kompas.com - 14/03/2023, 19:49 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - PT PLN Persero dan Pemda Daerah Istimiewa Yogyakarta (DIY), bekerja sama mengembangkan ekosistem ekonomi hijau atau green economy untuk mendukung net zero emission. Pengembangan ekosistem tersebut dengan melibatkan masyarakat DIY.

Kesepakatan kerja sama ini dilakukan di Telaga Ngricik Wetan, Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul. Selasa (14/3/2023).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan kesepakatan ini merupakan sejarah baru bagi pengembangan listrik di Indonesia.

Baca juga: Melihat PLTA Plengan, Sumber Energi Terbarukan yang Kini Berusia 100 Tahun

"Hari bersejarah, di mana PLN berkolaborasi dengan Pemda DIY melakukan pilot project penanaman biomassa. Program hari ini dimulai dengan 30 hektar di Gunungkidul, dan kami menanam 50 ribu tanaman energi," kata Darmawan.

Dikatakannya sejumlah pohon yang ditanam untuk bahan energi terbarukan yakni kaliandra, gamal, jati putih, dan indigofera. Darmawan mengatakan, dipilihnya empat jenis tanaman ini karena bisa bertahan pada lahan kering seperti di Kabupaten Gunungkidul.

Dia mengatakan pohon-pohon tersebut akan memberikan manfaat ganda bagi masyarakat di Gunungkidul. Selain bermanfaat untuk energi terbarukan, daunnya juga bisa untuk pakan ternak.

Apalagi daerah Gunungkidul saat musim kemarau banyak mendatangkan pakan ternak dari luar kabupaten. Sehingga dia berharap langkah ini bisa meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

"Dalam waktu satu sampai 1,5 tahun akan bisa digunakan untuk energi biomassa yang kami gunakan untuk covering di PLTU kami. Jadi ada dua nilai ekonomis, baik untuk pakan ternak maupun sebagai energi yang berbasis pada biomassa," kata Darmawan.

Dia juga menambahkan bahwa lahan penanaman pohon untuk energi terbarukan akan diperluas hingga 300 hektar.

"Jadi ini pilot project 30 hektar. Dan dalam waktu dekat kami akan ekspansi menjadi 300 hektar khusus hanya di Gunungkidul. Dan kami akan lakukan ekspansi di tingkat nasional," kata dia.

Darmawan menjelaskan penanaman pohon tersebut melibatkan sekitar 300 kepala keluarga (KK) di Gunungkidul. Menurutnya, konsep membangun energi bersama masyarakat ini mirip konsep hankamrata atau pertahanan keamanan rakyat semesta. Namun, kali ini dengan konsep ketahanan energi rakyat semesta.

Baca juga: 5 Politeknik di Indonesia Jadi Percontohan Pengembangan D4 Energi Terbarukan

"Kali ini ada konsep ketahanan energi rakyat semesta karena ini adalah sumber energi baru terbarukan yang berbasis kepada kekuatan rakyat. Di mana kami mengerahkan rakyat untuk menanam, mengelola, memanen dan memproses ini menjadi suatu bentuk biomassa yang bisa langsung bisa kita gunakan di PLTU," kata Darmawan.

Dijelaskannya, selama 3 tahun ini PLN mencoba mengaplikasikan convering biomassa di 36 pembangkit PLTU, dan dinilai berhasil.

"Alhamdulillah berhasil dengan baik secara teknis. Sehingga kami mencanangkan 10 persen dari konsumen batu bara ini bisa digantikan biomassa yang notabennya berkonsep pada energi kerakyatan," kata dia.

"Kami terima kasih dengan keberadaan Ngarsa Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan HB X) dan kompak sekali. Kuncinya adalah kekompakan dari seluruh komponen bangsa dalam membangun suatu rantai pasok energi baru terbarukan yang berbasis pada kekuatan rakyat," Kata Darmawan.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamenku Buwono X berharap masyarakat dilibatkan dalam penaman dan pemanfaatannya pohon untuk energi terbarukan. Salah satunya menghemat pembelian pakan ternak.

Baca juga: 2 Desa Tertua di Bulungan Bakal Ditenggelamkan demi Proyek PLTA Kayan, Situs Bersejarah dan Satwa Endemik Terancam

"Harapan saya masyarakat itu kan dilibatkan dalam penanaman dan sebagainya. Nanti daunnya bisa untuk ternaknya. Harapan saya bisa dihitung, kalau selama ini kekurangan makanan ambil rumput gajah di tempat lain, dan ini setelah 6 bulan bisa jadi makanan ternak," kata Sultan.

Dengan sudah tidak membeli pakan ternak, harapannya tingkat konsumsi masyarakat meningkat.

"Jangan salah paham, bukan berarti PLN kasih duit. Tidak. (Ini) yang biasanya dibelanjakan untuk pakan ternak nanti bisa dikonsumsi untuk keluarga kan gitu. Karena dibantu daun yang bisa digunakan untuk pakan ternaknya," kata Sultan.

"Hanya susahnya harapan saya dikonsumsi (uang pakan ternaknya) agar kemiskinan turun. Tapi kalau di bank e (ditabung), disimpen, yang miskin tetap tinggi karena tidak dihitung jadi konsumsi, jadi aset itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com