Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Bus Wisata Dilarang Masuk Kota Yogyakarta, Organda DIY: Jangan Sampai Wisatanya Lebih Mahal dari Singapura

Kompas.com - 14/03/2023, 15:36 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingatkan pemerintah Kota Yogyakarta, agar lebih rinci dalam membuat aturan bus pariwisata dilarang masuk ke kota.

Ketua Organda DIY Hantoro menjelaskan, jika kebijakan tersebut tidak diperinci, maka dapat membuat biaya berwisata di Yogyakarta lebih mahal jika dibandingkan berwisata ke Singapura.

"Jangan sampai nanti ke Jogja malah lebih mahal daripada ke Singapura," ujar Hantoro saat dihubungi, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Wacanakan Larang Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Pemkot Siapkan Lahan untuk Parkir Bus

Hantoro menambahkan, biaya wisata dapat membengkak jika Pemkot Yogyakarta tidak memikirkan jumlah shuttle yang digunakan untuk mengangkut wisatawan dari Terminal Giwangan ke lokasi wisata di Yogyakarta.

Mengingat jumlah destinasi wisata di Kota Yogyakarta sangat beragam, sehingga dimungkinkan wisatawan harus berganti shuttle lebih dari satu kali.

"Yang penting kalau bikin aturan harus diikuti dengan kebijakan lain, siap enggak feeder-nya (shuttle). Kalau tidak siap kan sama saja untuk melarang orang masuk ke Kota Jogja," kata dia.

Wacana larangan bus wisata masuk ke Kota Yogyakarta ini salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan, namun menurut Hantoro jumlah shuttle yang terlalu banyak justru menambah kemacetan di jalan.

"Kalau menurut perhitungan itu solusi untuk mengurangi kemacetan itu harus ada angkutan publik yang kapasitas besar. Kalau misalnya dibagi kecil-kecil kan malah jadi banyak kendaraannya," jelas dia.

Organda DIY menghitung, saat low season jumlah bus wisata yang masuk ke Kota Yogyakarta sebanyak 50 bus. Sedangkan saat akhir pekan atau high season, bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta sampai 120 bus.

Baca juga: Gubernur Koster Larang Turis Asing Sewa Motor di Bali, Wajib Pakai Mobil Travel

Dengan perhitungan itu menurut Hantoro untuk mengantar wisatawan dari Terminal Giwangan ke Kota Yogyakarta dibutuhkan 5-6 shuttle.

"Apakah tidak tambah macet. Seharusnya kalau kita seperti itu masterplan Kota Jogja harus diperbaiki, bagaimana izin-izin tentang hotel, izin-izin yang untuk pusat oleh-oleh. Itu sebenarnya dari swasta pihak oleh-oleh itu sudah mulai sadar sudah geser keluar luar kota Jogja," beber dia.

Namun jika kebijakan larangan bus wisata masuk ke Kota Yogyakarta diberlakukan, phaknya siap untuk mematuhinya, lantaran bus akan lebih hemat dari segi bahan bakar.

"Ya kalau prinsipnya dari kami pihak operator diberhentikan di terminal ndak masalah wong solar e ra sudo akeh (solar tidak berkurang banyak). Kalau bisa taruh di garasi saya saja juga boleh kok," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta wacanakan melarang bus pariwisata masuk Kota Yogyakarta saat musim liburan, dan siapkan lahan di sekitar Terminal Giwangan untuk parkir bus pariwisata.

Penjabat (PJ) Wali Kota Sumadi mengatakan, pada 2023 ini pihaknya akan melakukan percobaan melarang bus pariwisata masuk di dalam Kota Yogyakarta.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Aturan Larangan Ekspor Bauksit Resmi Berlaku Juni 2023: Kita Harus Berkembang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com