YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Suasana pedesaan di Padukuhan Krambil RT 003 RW 001, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, begitu terasa. Lalu lalang warga beraktivitas membelah jalan cor blok di tengah pegunungan karst.
Sejumlah warga pergi ke ladang, beberapa lainnya menyapu halaman mushala, yang di dalamnya ada berbagai permainan anak. Di sampingnya masih berdiri bangunan tua berbentuk seperti rumah kecil yang belasan tahun lalu digunakan untuk membuat arang, tetapi kini sudah berhenti.
Di sela ibu-ibu yang menyapu, ada suara guru memanggil murid-murid TK Bumi Damai Indonesia. Belasan bocah kecil memakai pakaian mirip polisi berlari berjejer di depan rumah sederhana yang saat ini digunakan untuk mereka belajar sejak hampir 3 tahun terakhir.
Baca juga: Cerita Sartiah Salaman dengan Presiden Jokowi di Kebumen, Awalnya Tidak Tahu Siapa yang Datang
Setelah ditata oleh gurunya, dan diajak berbaris, anak-anak ini diajak berdoa. Lalu mereka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lagu perjuangan lainnya.
Satu per satu bocah kecil masuk ke ruangan dan duduk di atas tikar. Tampak ada anak yang mendengarkan, tapi ada juga yang terlihat bermain.
Tak berapa lama, mobil putih datang turun seorang polisi berpeci masuk ke dalam ruangan disambut teriakan anak-anak. Satu per satu bocah itu mencium tangan Bripka Herry Prasetya (35), yang merupakan pendiri sekolah gratis ini.
Tak canggung, ada salah satu anak langsung duduk di pangkuan polisi yang bertugas di Subbid Provos Bid Propam Polda DIY.
Dia menceritakan, pendirian sekolah TK gratis ini berawal saat dirinya melakukan bakti sosial di wilayah Panggang, tahun 2020. Ketika itu yang disasar adalah jompo hingga anak terlantar.
"Saat melakukan bakti sosial, saya ditemui salah seorang warga sini (padukuhan Krambil) bahwa seputaran daerah sini belum ada sekolah taman kanak-kanak (TK)," kata Herry ditemui di TK Bumi Damai Indonesia Jumat (10/3/2023).
Dikatakannya, anak-anak di sekitar Padukuhan Krambil banyak yang tidak TK, langsung masuk SD. Sebab, TK jauh lokasinya.
Dia pun melakukan survei lokasi. Kemudian bertanya ke tokoh masyarakat terkait lokasi yang akan digunakan untuk TK.
Akhirnya Herry menyewa sebuah rumah meski membayarnya sesuai kemampuan. Lalu pada bulan Juni 2020 sekolah tersebut berdiri.
Baca juga: Kisah Gibran Kehilangan Sandal Usai Shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed: Mungkin Tertukar
"Saat itu ada empat orang guru yang mau saya ajak berjuang, dan sampai sekarang Allhamdulilah TK ini berjalan," kata Herry.
"Sudah meluluskan tiga kali, dan saat ini ada 23 anak," kata dia.
Polisi yang mulai bertugas 1 Januari 2007 ini mengaku menyisihkan insentif yang diperolehnya untuk operasional TK dan pemberian seragam. Dia pun mendapat dukungan, termasuk istrinya untuk mendirikan TK gratis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.