YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta akan menghentikan langganan telepon biasa mulai tahun depan.
Saat ini, setiap bulannya pemerintah membayar ratusan juta rupiah meski jarang digunakan.
"Iya, mulai tahun depan kami rencanakan tidak langganan (telepon) lagi,” kata Sekretaris Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: Ditahan karena Kasus Korupsi, Mantan Sekretaris Diskominfo Gunungkidul Masih Dapat Gaji 50 Persen
Sri menyatakan, penghentian ini karena pihaknya sudah menggunakan digital atau internet, sehingga telepon konvensional tidak diperlukan lagi.
Selain itu, juga ada instruksi dari pusat untuk penghematan atau efisiensi.
"Kami melakukan rasionalisasi anggaran karena defisitnya mencapai 4,7 persen,"kata Sri.
Baca juga: Warga Gunungkidul Keberatan Ditarik Iuran Pembangunan Joglo, Kepala Dukuh Sebut Bisa Dicicil 2 Tahun
Kepala Bidang Anggaran, BKAD Gunungkidul, Sujatmiko Nurhasan mengatakan tagihan telepon dialokasikan sebesar Rp 104.200.000 dalam APBD 2023.
Anggaran ratusan juta itu untuk pembayaran tagihan telepon di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan Kapanewon.
Untuk membayar telepon yang tidak jauh berbeda dalam anggaran setiap tahun.
"Kami tidak membayarnya, tapi proses pembayaran dilakukan di masing-masing instansi," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, untuk transformasi ke era digital dilakukan sejak saat ini. Pihaknya menyelenggarakan high level meeting dalam percepatan perluasan digitalisasi daerah yang melibatkan seluruh OPD.
Hal ini untuk mendorong percepatan transformasi digital di Gunungkidul. Program ini diharapkan memberikan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya, lanjut Sunaryanta, dengan meningkatkan layanan ke masyarakat melalui inovasi. Pegawai dituntut untuk membuat trobosan digital.
"Sudah saatnya kita bertransformasi ke dunia digital yang lebih efektif dan efisien," kata Sunaryanta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.