YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta kembali menggelar pentas Musikan Mandalasana dalam rangka Peringatan Serangan Umum 1 Maret. Pentas musik ini digelar di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana, Keraton Yogyakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah musisi.
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, KPH Notonegoro mengatakan pentas Musikan Mandalasana ini telah digelar dua kali untuk memperingati serangan umum 1 Maret.
"Hari ini tahun kedua Serangan Umum 1 Maret yang diperingati sebagai hari kedaulatan nasional, jadi kita ingin merayakan," ujarnya ditemui di Keraton Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta
Ada yang berbeda pada pentas Musikan Mandalasana kali ini, yakni penonton atau wisatawan sudah diperbolehkan menonton secara langsung dan tidak dibatasi. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu, yang mana penonton masih dibatasi.
"Kalau tahun lalu masih pandemi. Tahun ini kita bisa merayakan dengan banyak penonton," jelas dia.
"Ini pertama kalinya dengan banyak penonton," Imbuh Noto.
Dia menjelaskan bahwa Bangsal Mandalasana digunakan untuk memperingati hari-hari besar nasional. Termasuk untuk memperingati serangan umum 1 Maret.
"Mandalasana sendiri kita pakai untuk memperingati hari-hari nasional. Hari ini setiap 1 Maret dipastikan ada peringatan di Mandalasana," kata dia.
Dalam peringatan Serangan Umum 1 Maret ini, Pentas Musikan Mandalasana menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan kebangsaan. Beberapa lagu bernuansa Yogyakarta, seperti Hymne Serangan Umum 1 Maret, Sepasang Mata Bola, Yogyakarta, dan Jogja Istimewa.
Pentas Musikan Mandalasana kali ini juga menampilkan musisi asal Yogyakarta seperti Jogja Hip-Hop Foundation (JHF), vokalis Neni Nuraini, dan Brian Prasetyoadi.
Baca juga: Rute Kirab Prajurit Peringatan Setahun Naik Takhta Mangkunegara X
JHF menampilkan satu lagu yakni Jogja Istimewa. Namun JHF diminta kembali naik panggung untuk kembali bernyanyi dan akhirnya menyanyikan lagu yang sama.
Penampilan JHF diiringi tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra di bawah naungan Kawedanan Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadininingrat
Dilibatkannya musisi asal Yogyakarta ini bertujuan agar menarik minat para generasi muda untuk ikut memperingati Serangan Umum 1 Maret sebagai hari kedaulatan nasional.
"Jadi serangan umum 1 Maret perlu dikenang juga tidak hanya dikenang oleh yang sepuh-sepuh saja tetapi juga yang muda. Kita ingin gandeng teman-teman muda dan menampilkan lagu-lagu kekinian," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.