Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sleman Jadi Lokasi Penerapan Digitalisasi Pertanian

Kompas.com - 01/03/2023, 22:42 WIB

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Food and Agriculture Organization of the United Nation (FAO) bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdin) Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan "Strategi Nasional E-agriculture" yang bertujuan untuk membangun pertanian digital di Indonesia.

Selain itu juga bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya data dan informasi di sektor pertanian untuk kepentingan petani kecil

Salah satu dari penerapan e agriculture strategy itu adalah Data Collection Plarform (DCP) yang dipakai oleh para penyuluh di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Petani di Mamuju Sulbar Ditangkap Usai Rekam Tetangga Saat Mandi

Bersama Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, Kementerian Pertanian dan FAO membuat DCP berbasis web dan mobile yang dapat merekam data secara real time.

Data yang telah dikumpulkan dan disusun oleh DCP di lapangan menghubungkan data real time dengan Agriculture War Room (AWR) Kementan di Jakarta.

Project manager DCP dan juga dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Nurut Trya Wulandari mengatakan aplikasi ini bernama Data Collection Plarform (DCP).

"Jadi DCP ini kita bangun dalam dua mode, yang bisa diakses melalui mobile phone atau smart phone, dan kedua diakses melalui web site," ujar Project manager DCP dan juga dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Nurul Trya Wulandari di sela-sela acara kunjungan lapangan pertanian digital di Padukuhan Cibuk Kidul, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Selasa (28/02/2023).

Akses melalui mobile phone yang akan digunakan oleh tim yang mendata di lapangan atau data kolektor. Sedangkan yang berbasis web site digunakan untuk melihat data base, membuat kuesioner hingga mengelola tim.

"Jadi ini konsepnya adalah platform, yang nantinya harapannya bisa terintegrasi dengan data-data dari stakeholder lain. Jadi misal dari kementerian punya data NIK petani, itu bisa kita integrasikan dengan pendataan di lapangan untuk memperkaya data," ungkapnya.

Nurul menjelaskan aplikasi ini memang untuk pendataan dan untuk memudahkan penggunaan di lapangan. Sehingga dibuat dalam mode offline maupun online. Sebab kondisi di lapangan atau area pertanian sering kali tidak ada sinyal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Yogyakarta
Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Yogyakarta
Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Yogyakarta
Pekerjaan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Terungkap, Polisi: Mengurus Tenda

Pekerjaan Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Terungkap, Polisi: Mengurus Tenda

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 150 Kali Per Hari

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 150 Kali Per Hari

Yogyakarta
Cerita Duka Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Putri Saya Mau Menikah Habis Lebaran

Cerita Duka Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Putri Saya Mau Menikah Habis Lebaran

Yogyakarta
Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Sleman, Polisi Tangkap Terduga Pelaku di Temanggung

Fakta Kasus Mutilasi Perempuan di Sleman, Polisi Tangkap Terduga Pelaku di Temanggung

Yogyakarta
Korban Mutilasi di Sleman Dikaitkan dengan Pekerja di Bandara YIA, AP I: Tidak Ada

Korban Mutilasi di Sleman Dikaitkan dengan Pekerja di Bandara YIA, AP I: Tidak Ada

Yogyakarta
Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap di Temanggung

Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Ditangkap di Temanggung

Yogyakarta
Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Wisma di Sleman Berencana Menikah

Perempuan yang Ditemukan Termutilasi di Wisma di Sleman Berencana Menikah

Yogyakarta
Jemaah Umrah Asal Rembang Telantar di Bandara YIA, Uangnya Ternyata Digelapkan Calo untuk Kepentingan Pribadi

Jemaah Umrah Asal Rembang Telantar di Bandara YIA, Uangnya Ternyata Digelapkan Calo untuk Kepentingan Pribadi

Yogyakarta
Saksi Ungkap Korban Mutilasi dan Terduga Pelaku Tampak Harmonis Saat Masuk Kamar Wisma di Sleman

Saksi Ungkap Korban Mutilasi dan Terduga Pelaku Tampak Harmonis Saat Masuk Kamar Wisma di Sleman

Yogyakarta
Kasus Wanita Dimutilasi di Wisma di Sleman, Polisi Temukan Pisau, Cutter, dan Gergaji

Kasus Wanita Dimutilasi di Wisma di Sleman, Polisi Temukan Pisau, Cutter, dan Gergaji

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke